Sementara itu, istri dari Kepala Desa Pucungroto, Siti Maisaroh membantah dirinya menangkap basah mahasiswa KKN itu berbuat asusila.
Ia mengatakan, informasi itu mengada-ada dan terlalu dibesar-besarkan.
"Wah enggak, gak kober kulo. Wong kulo sibuk masak, ngarit ting alas (Wah enggak, enggak sempat saya. Saya sibuk masak, mencari rumput di hutan)."
"Mengada-ada itu, terlalu dibesar-besarkan itu," kata Siti sambil tertawa, dilansir TribunJogja.com.
Siti pun membenarkan apa yang dijelaskan oleh suaminya.
Ia menjelaskan, bahwa mahasiswa KKN itu hanya mengobrol di ruang tamu dan tidak melakukan perbuatan asusila seperti yang ramai diberitakan.
"Ya, mereka ngobrol di ruang tamu. Si cowok ini KKN-nya di Ngadirejo, yang cewek di sini di Pucungroto."
"Mungkin si cowok main aja, ada teman yang lagi salat juga," jelasnya.
Dikatakan Siti, kejadian itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB.
Saat itu, kedua mahasiswa KKN tersebut sedang melihat laptop dengan posisi duduk agak mepet.
"Saya cuma menegur, 'kak kok kalian berduaan, kami kan (menunjuk si laki-laki) KKN di Ngadirejo, apa ada proker yang harus dikerjakan bareng?' Terus jawabnya, 'iya bu, ini yang mau dikerjakan bareng'," ujar Siti menirukan percakapannya dengan mahasiswa KKN tersebut.
"Mereka memang agak mepet duduknya, tapi kalau mesum enggak," tambahnya.
Tidak Dipulangkan
Lebih lanjut, Eddy dan Siti menampik kabar yang menyebut bahwa mahasiswa KKN UGM tersebut dipulangkan.
Mereka menegaskan hingga saat ini, para mahasiswa UGM yang melakukan KKN masih menjalankan program kerjanya (prokernya) dengan baik.