Berita Internasional

Rekor Hari Terpanas Pecah pada Senin 3 Juli 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suhu panas

Pada Juni, ibu kota China, Beijing, mencatatkan suhu yang sangat panas. Selain itu, gelombang panas ekstrem juga melanda AS.

Beberapa bagian di Amerika Utara mengalami kenaikan suhu di atas rata-rata musiman bulan ini.

Sebelumnya, World Meteorological Organization (WMO) memprediksi suhu Bumi bakal lebih sering melampaui ambang batas 1,5 derajat celsius dalam lima tahun ke depan.

WMO menyebutkan dalam rilisnya pada Mei bahwa ada kemungkinan 66 persen bahwa rata-rata suhu global dalam satu tahun antara 2023 hingga 2027 akan lebih dari 1,5 derajat celsius.

Selain itu ada kemungkinan 98 persen persen bahwa setidaknya satu tahun dari lima tahun ke depan akan menjadi tahun terpanas.

Tidak melampaui 1,5 derajat celsius adalah ambang batas ambisius yang disepakati dalam Perjanjian Paris pada 2015.

Jika suhu Bumi menghangat di atas 2 derajat celsius, bencana yang terjadi akan semakin buruk seperti kekeringan, banjir, serta gelombang panas ekstrem.

Kenaikan suhu Bumi di atas 2 derajat celsius juga mengakibatkan kerawanan pangan, krisis air, serta menyebabkan kemiskinan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan akhir tahun lalu, PBB memperingatkan bahwa dunia berada di jalur yang tepat untuk menghangat jauh di atas 2 derajat celsius. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senin 3 Juli, Bumi Alami Hari Terpanas Sepanjang Sejarah"

Baca juga: Gelombang Panas Landa Asia, BMKG: Tak Terjadi di Indonesia

Berita Terkini