"Thailand dan Malaysia sudah familiar menggunakan itu. Hanya tantangannya Malaysia dan Thailand itu merchant-nya belum banyak, mungkin hitungannya masih juta atau ratusan.
Sistem pembayaran ini tujuannya supaya negara-negara sana merchant-nya bisa pakai QRIS, karena percuma kalau kita (pengguna di Indonesia) sudah 36 juta tapi di sana baru (misal) 300 ribu kan tidak bisa belanja ke semua tempat.
Ini sekarang tantangan cross border itu," ungkapnya.
Di sisi lain, terkait pengguna QRIS di Indonesia sendiri ditargetkan sebanyak 45 juta pengguna tahun 2023 ini.
Adapun saat ini capaiannya yakni 36 juta pengguna, yang dari total itu 26 juta merchant (UMKM) telah tergabung.
Baca juga: Alasan Kenapa Bank Indonesia Terus Pacu Penggunaan QRIS Pelaku UMKM
"Dari total capaian 36 juta itu, kami targetkan bisa mencapai transaksi Rp 1 miliar. Sekarang capaiannya antara Rp 700 - Rp 800 juta transaksi.
(Untuk mendorong target) Semua tempat wisata kami mencoba untuk meng-QRIS-kan. Kita mencoba memastikan sudah pakai QRIS atau tidak dan Wisata-wisata besar (dipastikan) tidak terlewat.
Kami mendatangi daerah memastikan semua bahwa semua bisa pakai QRIS," imbuhnya. (idy)