Meledaknya mobil Mallaby terjadi tepat di kawasan Jembatan Merah.
Konon, Jembatan Merah dinamai demikian karena pernah menjadi saksi pertumpahan darah dalam pertempuran di masa lalu.
Bahkan, dikisahkan bahwa aliran air di sungai yang mengalir di bawah jembatan ini pernah berubah menjadi merah karena banyaknya korban tewas.
Kejadian tragis tersebut telah mengokohkan Jembatan Merah sebagai simbol perlawanan dan sejarah kelam Surabaya.
Tak hanya Jembatan Merah, di perbatasan Magetan dan Madiun terdapat Jembatan Jiwan yang juga memiliki kisah mistis.
Di jembatan ini terdapat buk ireng yang dipercaya merupakan tempat penunggunya, hantu Sadikem.
Kesan angker jembatan tersebut juga diperkuat dengan kisah mistis arwah gentayangan hantu Sadikem.
Sadikem merupakan arwah penasaran yang sering mengganggu warga serta masyarakat yang melintasi jembatan.
Terdapat berbagai cerita yang beredar mengenai asal-usul Sadikem.
Di antaranya yang terkenal adalah Sadikem merupakan arwah pengantin baru yang hanyut di sungai.
Namun hingga kini jasadnya tak pernah ditemukan.
Konon Sadikem meninggal karena melanggar larangan keluar rumah selama tujuh hari pasca menikah.
Sadikem dulunya merupakan gadis cantik yang akhirnya menikahi sang pujaan hati.
Namun belum genap tujuh hari menikah, Sadikem sudah keluar rumah untuk mencuci baju di sungai.
Saat mencuci baju, Sadikem pun hanyut terbawa arus dan tak pernah ditemukan.
Kini sosok Sadikem kerap terlihat oleh warga dengan posisi duduk di jembatan.
Arwah Sadikem kerap mengganggu pengendara laki-laki yang melewati Jembatan Jiwan.
Hantu Sadikem kerap menampakkan diri di area tempat duduk yang terbuat dari bata atau buk ireng Jembatan Jiwan. (*)