Berita Kudus

Cerita Dasa Genta Wati Kenalkan Motif Batik Air Tiga Rasa Rejenu Dari Potensi Kearifan Lokal Kudus

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku UMKM Dasa Genta Wati memperlihatkan motif terbaru karya batiknya yang mengangkat kearifan lokal Kudus Air Tiga Rasa Rejenu, Selasa (11/7/2023).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekaligus Owner Batik Gentamas Kudus, Dasa Genta Wati mengenalkan motif batik terbarunya yang mengangkat kearifan lokal Air Tiga Rasa Rejenu.

Motif barunya itu diambil dari potensi alam di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus berupa tempat wisata. 

Dengan maksud untuk mengangkat produk dan potensi lokal khas Kota Kretek agar bisa dikenal masyarakat hingga ke kancah internasional. 

Baca juga: Aksi Juragan Batik Sebar Uang Ternyata Dihentikan Polisi Sebelum Pecahan Rp 100 Ribu Keluar

"Batik motif air tiga rasa Rejenu ini dikombinasikan dengan latar parijoto dan berasan. Ada gambar gapura tempat wisata Air Tiga Rasa, buah dan daun parijoto, dan beras (berasan)," terangnya, Selasa (11/7/2023).

Dasa Genta Wati sudah menekuni bidang kerajinan batik dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat sudah ada 25 motif batik cap dan tulis yang sudah dikaryakan, dan sudah dikenal di beberapa kota besar di Indonesia. 

Motif baru batik karya Dasa ini baru diproduksi 250 pcs dengan ukuran 2 x 1,15 meter persegi. Sebanyak 210 pcs jenis warna Sogo biasa, dan 40 pcs jenis Sogo Coletan. 

Sogo biasa sudah laku terjual 195 pcs dengan bandrol Rp 145.000 per potong.

Sedangkan Sogo Coletan sudah laku 25 pcs dengan bandrol Rp 185.000 per potong. 

Kata Dasa, gambar gapura pada motif terbarunya melambangkan sebuah tempat wisata Air Tiga Rasa Rejenu, gambar parijoto melambangkan tanaman khas di lereng Gunung Muria, dan gambar berasan melambangkan simbol kemakmuran. 

Pelaku UMKM Dasa Genta Wati memperlihatkan motif terbaru karya batiknya yang mengangkat kearifan lokal Kudus Air Tiga Rasa Rejenu, Selasa (11/7/2023). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

Pihaknya ingin senantiasa menuangkan ide-ide terkait kearifan lokal Kabupaten Kudus yang dituangkan dalam sebuah karya batik.

"Alhamdulillah baru dilaunching sudah sampai ke Jakarta, Bandung, dan sekitar Kudus," ucapnya. 

Saat ini, tercatat sudah ada ribuan potong produk batik cap dan tulis yang sudah dihasilkan Dasa.

Batik dengan konsep tema latar parijoto menjadi produk best sellernya. 

Produk-produk batik cap yang dihasilkan dibandrol mulai dari Rp 120.000 - Rp 275.000 per potong.

Halaman
12

Berita Terkini