Namun ada beberapa hal tertentu karakter jurnalistik yang masuk di publik berbeda.
"Rumus 5 W 1H sama tetapi isu tertentu Tribun Jateng berbeda karena bisa diterima pasar."
"Kalau spesifik di KPB konsumen dan pembacanya guru harus diedukasi."
"Kami punya kepentingan memperluas indikatornya," tandasnya.
Kabid Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten Kendal, Ninik Chaeroni menuturkan, KPB dieksiskan hingga saat ini untuk mengawal Kurikulum Merdeka di Kabupaten Kendal.
Baca juga: Kedai Kopi Pucu’e Kendal Bertenaga Mikro Hidro, Sigit : Mandiri Energi untuk Kemandirian Ekonomi
Setelah bekerja sama dengan Tanoto Foundation, pihaknya telah mempunyai trainner di semua Korwil.
"Trainner itu melatih pemandu gugus."
"Tugas pemandu gugus melatih semua guru di satuan pendidikan bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka, baik dalam pembelajaran maupun lain sebagainya," ujarnya.
Selain penguatan guru, pihaknya juga ingin melatih menulis.
Dirinya ingin mendorong implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan lewat kegiatan gugus yang bisa dituangkan di dalam tulisan dan dimuat di website Kendal Pintar Berbagi.
"Harapannya keterampilan menulis guru terasah dan menunjang pengembangan karir."
"Ini berkat bantuan teman kurartor dan editor di KPB," imbuhnya.
Pihaknya mewajibkan guru-guru membuat tulisan yang bisa dimuat di KPB.
Pihaknya mengapresiasi penguatan tim kontributor dan kurator.
"Ke depan kami bisa mengundang bibit-bibit dan calon-calon baru untuk menambah kegiatan ini," tandasnya. (*)
Baca juga: Pasar Murah Kelurahan Purwosari Kudus Diserbu Warga, Sulistiyanto: Kami Juga Bagi Mie Instan Gratis
Baca juga: Cukup Santap Menu Masakan Ini di Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy Sudah Bisa Obati Rasa Kangen
Baca juga: Duh, PPDB Online SDN 1 Gondang Blora Cuma Dapat 1 Siswa
Baca juga: Nathalie Holscher Curhat Nafkah Rp 25 Juta dari Sule Kecil, Susu Adzam Saja Rp 6,4 Juta