“Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika kalian masih tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini,
Allah akan menurunkan azab yang sangat pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah mengampuni kalian semua.”
ltulah seruan terakhir yang keluar dari mulut Yunus.
Dengan berat hati, Yunus pun melangkahkan kakinya keluar dari daerah Ninawa.
Pada awalnya, kepergian Yunus disambut dengan suka cita oleh penduduk Ninawa.
Mereka merasa tidak lagi mendapat gangguan dari Nabi Yunus.
Akan tetapi, tidak berapa lama, penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang mencemaskan.
Mereka melihat awan hitam yang sangat pekat mulai menutupi daerah mereka sedikit demi sedikit.
Semakin lama, awan itu akhirnya menutupi langit mereka. Keadaan menjadi sangat gelap.
Mereka tidak bisa melihat lagi, kecuali dengan bantuan api yang mereka buat.
Keadaan tersebut terus berlanjut. Tidak tampak tanda-tanda akan hilangnya awan gelap tersebut.
Di tengah kekhawatiran yang sangat besar, penduduk Ninawa teringat dengan ucapan Yunus.
Mereka mulai berpikir bahwa seruan Yunus adalah kebenaran.
Mereka pun semakin khawatir ketika menyadari kejadian ini adalah azab dari Allah.
Lalu, beberapa orang dari mereka berkata, “Sesungguhnya apa yang terjadi kepada kita merupakan kesalahan kita sendiri.