Berita Cilacap

Korban Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Karanggintung Cilacap Sudah Tempati Hunian Sementara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung, Cilacap mulai menempati hunian sementara. Proses relokasi berlangsung selama 3 hari sejak Selasa (11/7) hingga Kamis (13/7).

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Setelah menunggu 2 tahun lamanya, kini para korban  terdampak bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung, Cilacap akhirnya menempati Hunian Sementara (Huntara).


Ada sebanyak 24 KK yang resmi direlokasi ke Huntara yang dibangun oleh Pemkab Cilacap.


Mereka sudah mulai menempati Huntara sejak Selasa (11/7) lalu.


Sekretaris Desa Karanggintung Aris Yulianto menyebut, para korban melakukan pindahan secara bertahap.


Proses perpindahan dari rumah ke hunian sementara berlangsung kurang lebih selama 3 hari yakni mulai Selasa (11/7) hingga Kamis (13/7) lalu.


Adapun proses pindahan warga terdampak dibantu oleh BPBD Cilacap, Forkopimcam Gandrungmangu dan juga beberapa relawan.


"Untuk proses pindahan sudah selesai dalam waktu 3 hari. 

Saat ini warga sedang pembenahan, merapikan rumah masing-masing," kata Aris kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (16/7).


Namun kata Aris dari 24 KK yang terdampak kini baru 20 KK saja yang direlokasi ke Huntara.


Sementara 4 KK lainnya belum melakukan perpindahan lantaran berada di luar kota.


"Tinggal 4 KK yang belum direlokasi. Karena yang 3 KK berada diluar kota, dan 1 KK itu istrinya sedang hamil 9 bulan dan saat ini dirumah saudaranya," ungkapnya.


Aris merasa bersyukur akhirnya korban terdampak bencana tanah bergerak kini dapat hidup lebih aman, nyaman dan tentunya tidak dihantui bencana lagi.


Pihaknya berharap masyarakat yang tinggal di Huntara nantinya dapat tinggal dengan nyaman.


Terlebih pemerintah sendiri juga menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya di lokasi Huntara.


"Ahamdulillah mereka (read-korban) sadar tinggal di Huntara lebih aman dan anak-anak pun ternyata betah disana, tidak ada yang minta pulang," katanya.


Salah satu korban yang ditemui Tribunbanyumas.com Kuswanto mengaku bersyukur pemerintah telah mendirikan hunian dan juga memperhatikan korban bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung.


Kuswanto menuturkan, dirinya sudah melakukan perapihan huntara miliknya sejak sebelum relokasi.


"Yang dibawa kesini baru pakaian, kalau yang lain-lain masih dirumah belum semua dibawa kesini.

Kalau untuk perapihan dari sebelum pindahan saya sudah rapi-rapi dibelakang rumah," tuturnya.


Terkait penyesuaian kebiasaan dan juga pekerjaan saat ini, menurut Kuswanto pihaknya sama sekali tidak mempermaslahakannya.


Walaupun kini menempati hunian baru yang berada lumayan jauh dari lahan, namun kata dia pekerjaannya masih dapat tertangani.
 
"Kalau pekerjaan menurut saya pribadi tidak masalah. Walaupun hunian sekarang lumayan jauh dari tempat kerja tapi karena masih satu desa jadi masih kejangkau," ungkapnya.


Diberitakan sebelumnya bahwa warga Dusun Pagegunung Rt 03 Rw 1 pada Mei 2021 lalu terdampak bencana tanah bergerak.


Akibat bencana tersebut beberapa rumah warga rusak, bahkan 3 rumah sengaja dirobohkan lantaran kondisinya yang sudah sangat membahayakan.


Sementara itu, berdasarkan hasil kajian dari PVMBG Bandung lokasi tersebut juga sama sekali sudah tidak layak huni.


Sehingga Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD membangung hunian sementara lantaran warga terdampak  diharuskan untuk direlokasi ke tempat-tempat yang lebih aman.

Berita Terkini