Saya bingung dan mulai berdoa semampunya sambil menelepon rekan-rekan pengemudi ojek online agar mereka dapat membantu saya keluar dari situ," ungkap Yoga.
Setelah akhirnya berhasil keluar dari kawasan Meijing Lor, Yoga memeriksa sakunya.
Ia pun kaget karena uang yang semula berada di saku sebelah kanannya berubah menjadi selembar kain.
Cerita Aisyah menjadi perbincangan di kalangan pengemudi ojek online, dan tidak berhenti hanya pada pengalaman Yoga saja.
Pengemudi lain bernama Rudi juga mendapatkan pesanan dari seseorang yang menggunakan nama Aisyah.
Aisyah memesan makanan dari kawasan Kuncen Wirobrajan yang dikenal sebagai area pemakaman umum di Jogja.
Seusai membelikan pesanan, lokasi pengantaran yang seharusnya di pasar Klithikan, tiba-tiba malah meleset agak ke barat.
Lama-lama Rudi menyadari bahwa ia berada di dalam kompleks pemakaman.
"Saya ragu apakah akan melanjutkan perjalanan hingga ke titik tujuan atau pulang saja,
tapi saya khawatir mendapatkan rating buruk jika saya membatalkan pesanan," jelas Rudi.
Melalui fitur obrolan dalam aplikasi, Aisyah masih berkomunikasi dan meminta Rudi untuk mengirimkan makanannya sampai ke rumah.
"Saya mencoba melacak lokasi yang diberikan sesuai dengan koordinat yang dikirim,
dan ternyata berada di blok 3 pemakaman Kuncen, tepat di dekat makam yang nisannya rusak.
Akhirnya, saya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan," tambah Rudi. (*)