Mobil saya sempat berhenti sebentar di depan warung Padang, tapi saya putar balik karena enggak enak sama yang punya warung karena tidak makan di situ," lanjut Silfi.
Setelah itu, dia menyadari dompetnya hilang.
Isinya uang tunai Rp 5.350.000, perhiasan, serta berbagai barang lainnnya.
Dia berupaya mencari dompet itu di sekitar lokasi, namun tidak ketemu.
Atas situasi itu dia mengurungkan lawatannya beserta keluarga ke Surabaya, lalu memutuskan pulang.
"Saya juga lapor polisi," kata Silfi.
Di hari yang sama, Silfi juga berinisiatif melaporkan kejadian itu ke stasiun radio yang ada di di Jalan Semeru Kota Kediri melalui kanal media sosialnya.
"Tidak lama kemudian saya dikabari kalau ada pendengar yang menemukan dompet saya lalu kami dipertemukan itu," lanjutnya.
Silfi menyampaikan rasa apresiasinya terhadap kejujuran Anggit.
Ia memberikan imbalan yang sepadan sebagai ungkapan terima kasihnya.
"Saat ini sudah jarang orang jujur.
Saya mengapresiasinya." pungkasnya.
Buah kejujuran
Kisah Anggit sampai ke telinga Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Bupati langsung mengundang Anggit ke kantornya.