TRIBUNJATENG..COM - Samsudin Nasution akhirnya meninggal dunia.
Ia menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh begal.
Saat ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan, becak milik Samsudin juga sudah lenyap.
Samsudin tercatat sebagai warga Dusun IV, Desa Punden Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
Ia diduga jadi korban pembegalan lalu dibuang ke perkebunan sawit PT Adolina, meninggal dunia.
Baca juga: SMP PGRI Jekulo Hanya Dapat 5 Siswa Baru, Kepala Sekolah: Selalu Sedikit Sejak 2020
Baca juga: Sopir Truk yang Terlibat Insiden Kecelakaan dengan KA di Semarang Ungkap Alasan Sempat Menghilang
Samsudin ditemukan tak sadarkan diri dan bersimbah darah dengan sejumlah luka lebam.
Korban ditemukan warga di areal perkebunan Afdeling II, Lingkungan IV, Kelurahan Batang Terap, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai, Minggu (16/7/2023)) malam.
Diduga Samsudi yang bekerja sebagai tukang becak menjadi korban pembegalan. Selain luka luka becak milik korban juga belum ditemukan.
Korban mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amri Tambunan, Kecamatan Lubukpakam.
"Iya sudah meninggal setelah dua hari dirawat di rumah sakit. Pertama di rumah sakit Sawit Indah Perbaungan kemudian dibawa ke rumah Amri Tambunan dan meninggal dunia kemarin" kata Prono Sutiyo kerabat korban yang dihubungi Tribun, Rabu (19/7/2023).
Korban meninggal dunia pada hari Senin malam.
Penyebabnya banyak luka penganiayaan pada tubuh Samsudi.
Prono mengatakan, wajah korban luka lebam dan kerusakan fatal pada bagian kepala diduga dipukul benda tumpul. Sementara becak korban juga hilang diduga dibawa kabur pelaku.
"Luka pada wajah lebam lebam dan pada bagian kepala cukup serius uda cukup parah karena darah sudah membeku. Dari pernyataan dokter dipukul menggunakan kayu besar. Kalau becak belum tau juga dimana," kata Prono.
Putri Anda Sari, yang merupakan anak korban, menerangkan ayah pergi dari rumah untuk menarik becak pada hari Minggu 16 Juli 2023.