Setelah mendapat panggilan telepon, Ristanto langsung bergegas menuju RSCM sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun, setibanya di rumah sakit, Ristanto tidak bisa masuk ke ruang perawatan adiknya, karena Cipto dalam kondisi darurat.
Ristanto pun menurut.
Lalu, sekitar pukul 24.00 WIB, dia kembali dipanggil dokter untuk diminta persetujuan tindakan karena adiknya mengeluarkan dahak disertai darah.
"Minta persetujuan karena itu dahaknya keluar darah, akhirnya dokter ambil tindakan bahwa mau dimasukin selang yang ada kameranya, jadi mau mengetahui bahwa penyakitnya apa, karena airnya banyak banget di dalam paru-paru itu," jelas Ristanto.
Setelah mendapat persetujuan dari Ristanto, dokter mengambil tindakan tersebut.
Namun, setelah tindakan selesai, kondisi Cipto malah semakin memburuk.
"Ini sudah dikerjakan, kondisinya (Cipto) semakin parah, yang tadi tekanan darahnya 100 sekarang berubah jadi 50," ujar Ristanto.
Saat masuk ke ruang tempat Cipto dirawat, Ristanto melihat adiknya dalam kondisi koma.
"Masuk saya, dia sudah koma, akhirnya jam 03.00 lewat (meninggal), jantungnya sudah berhenti, jantungnya dipompa kan enggak bisa-bisa, dinyatakan meninggal," ucap dia.
Ristanto berkata, jenazah adiknya langsung dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Berbobot 200 Kg Meninggal di RSCM, Alami Sesak Napas dan Dahak Berdarah Sebelum Berpulang"
Baca juga: Detik-detik Evakuasi Dramatis Pria Obesitas, Petugas Gabungan Harus Pakai Sky Lift