Banyak teriakan yang berujar kalimat kebakaran sehingga ada beberapa penumpang panik lalu berhamburan lewat pintu lokomotif.
Pengamatannya, para penumpang yang turun sebagian di gerbong satu dan dua.
Gerbong yang lain masih berada di dalam.
"Saya sempat mengingatkan kepada penumpang di gerbong 4 supaya ga usah panik tetap di dalam gerbong," jelasnya.
Sesudah itu, ia lalu menghubungi korlap keamanan di Polsuska, dan call center 112.
"Pertama kali datang tim Damkar Kota Semarang, kedua dari Polsuska baru tim relawan menyusul," bebernya.
Menurutnya, kejadian serupa hampir terjadi ketika truk tangki melintas di perlintasannya.
Kejadiannya tiga bulan lalu.
Beruntung ketika itu masih cukup waktu sehingga memberitahukan ke KAI untuk mengevakuasi truk dan menunda perjalanan kereta.
"Ada dua lah kejadian pernah tersangkut seperti itu. Tapi jeda dengan kereta panjang jadi bisa dihandel. Kemarin pas truk kejebak waktu mepet," ucapnya.
Ia pun mengingatkan kepada pengguna jalan untuk tetap mematuhi aturan yang ada sebab bukan karena sirine atau palang kereta, aturan sudah jelas pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
"Pengguna jalan juga wajib berhenti untuk mengawasi situasi keamanan perlintasan," tandasnya. (Iwn)