Pengeroyokan Berujung Maut di Semarang

Ini Kronologi Persoalan Status WhatsApp Berujung Kematian Eko di Semarang: 13 Orang Habisi Korban

Penulis: iwan Arifianto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

7 tersangka dihadirkan dalam gelar kasus pengeroyokan berujung kematian seorang korban di kantor Polrestabes Semarang, Selasa (25/7/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Diawali dari sebuah status pada WhatsApp, korban harus tewas di tangan 13 orang.

Kasus ini pun menjadi perhatian dan total ada 13 orang yang berstatus tersangka dimana 7 di antaranya sudah ditangkap.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar pun meminta kepada pelaku pengeroyokan yang berstatus buronan untuk segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Termasuk pelaku utama yang melakukan penusukan hingga korban tewas.

Baca juga: Pelaku Penusuk Bernama Edwin Berstatus Buronan, Kapolrestabes Semarang: Silakan Menyerahkan Diri

Eko Ahmat Ariyadi (27) warga Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, meregang nyawa selepas dihajar 13 pemuda.

Tak hanya dihujani bogem mentah, tubuh korban juga alami luka tusuk di 14 titik.

Selain itu, tubuh korban juga dihajar menggunakan paving.

Polisi sementara ini masih meringkus 7 dari 13 tersangka.

Ketujuh orang tersebut masing-masing M Abdul Muis alias Boges (23), Nicko Jaisy Maisa alias Bagas (24), Luluk Arfian alias Royan (19), Andre William (20).

Berikutnya M Abdul Aziz (22), Saiq Fazal alias Bongo (27), dan Ahmad Satrio (19).

Tersangka Saiq Fazal alias Bongo (27) mengatakan, penggeroyokan itu bermula ketika membuat status WhatsApp yang menyindir saksi Ayuf Yanuar Rachman yakni kalimat kalau tidak mau kumpul-kumpul lagi tidak apa-apa.

Namun, status tersebut malah direspon tersangka Andre William yang merasa tersindir.

Wajah para tersangka kasus pengeroyokan berujung kematian yang dihadirkan di Polrestabes Semarang, Selasa (25/7/2023). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Baca juga: Gara-gara Status WhatsApp, Eko Warga Semarang Tewas Dikeroyok, Dihajar Gunakan Paving dan Ditusuk

"Nah untuk klarifikasi saya ajak Andre ke Taman Meteseh Semarang untuk mencari Ayuf (saksi kejadian)," terang pria yang bekerja sebagai tukang parkir itu kepada Tribunjateng.com, Selasa (25/7/2023).

Ketika mencari Ayuf, para tersangka malah bertemu korban Eko alias Kodok.

Sewaktu bertanya keberadaan Ayuf, dijawab korban tak perlu mencari Ayuf, melainkan menantang tersangka Achong untuk duel.

"Eko nantang terus, jangan cari Ayuf ayo berkelahi saja dengan saya."

"Tantangan itu ditunjukan ke Achong," beber tersangka Andrew.

Perkelahian itu ternyata berujung pengeroyokan. 

Korban dihajar 13 tersangka menggunakan paving dan pisau.

"Kalau saya pukul pakai paving sekali di bagian punggung."

"Saya juga tidak tahu kalau Achong bawa pisau," terang pemuda yang bekerja sebagai bang titil itu.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pemotor Tabrak Pejalan Kaki di Ungaran Semarang, Ini Identitas Korban Meninggal

Selepas kejadian, beberapa tersangka kabur ke Surakarta, tetapi berhasil dikejar polisi.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, masih ada 6 tersangka yang buron masing-masing Edwin alias Achong, Suryo, Dodi Setiawan, Agung Mulyo, Nicholas, dan Yoga alias Bebek.

Peran mereka beragam mulai memukul pakai tangan, menendang pakai kaki, maupun menggunakan alat lain seperti paving dan pisau.

14 luka tusukan yang dialami korban semuanya dilakukan tersangka Edwin alias Achong yang masih buron.

Sedangkan tersangka yang menggunakan paving, Andrew dan Saiq Fazal.

"Kami minta tersangka yang buron segera menyerahkan diri," katanya melalui Tribunjateng.com, Selasa (25/7/2023).

Para tersangka dijerat Pasal 170 Ayat (2) Ke-3 KUHP yakni barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama-sama menggunakan kekerasan terhadap orang, yang bersalah diancam pidana penjara paling lama 12 tahun jika kekerasan tersebut mengakibatkan maut atau meninggal dunia.  

"Ancaman hukuman 12 tahun penjara," tandasnya. (*)

Baca juga: Tak Niat Membunuh, Pelaku Pejamkan Mata Saat Menghabisi Nyawa Sopir Taksi Online Karena Melawan

Baca juga: Pandemi Mereda, STB Catat Semester I 2023 Ada 1 Juta Orang Indonesia Berwisata ke Singapura

Baca juga: Kronologi RS Pria Purwokerto Akhiri Hidup Sambil Live Instagram

Baca juga: Kecewa Konten Lina Mukherjee Makan Kulit Babi Baca Bismillah, Ternyata Bikin Anak Minta Dibelikan

Berita Terkini