Kucing di Semarang Terindikasi Rabies

Jangan Panik, Kucing Liar di Sampangan Kota Semarang Dinyatakan Aman dari Rabies

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang mengevakuasi kucing liar di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (29/7/2023) malam.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir dengan kucing liar yang ditemukan di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Kucing tersebut dinyatakan aman dari rabies usai dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang. 

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, telah mengevakuasi empat kucing liar yang sakit di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur.

Pihaknya langsung melakukan pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan kucing tersebut tidak menunjukan gejala-gejala rabies. 


Gejala rabies, sebut dia, diantaranya biasanya hewan takut cahaya maupun air.

Selain itu, hewan juga cenderung agresi serta mengalami hipersalivasi atau keluar air liur berlebihan.

Hanya saja, hewan yang keluar air liur berlebihan tidak selalu menunjukan rabies.

Apalagi, kucing liar mengeluarkan air liur berlebihan bisa saja karena keracunan makanan. 

"Tidak usah panik.

Kasus tadi malam di Gajahmungkur aman.

Tidak apa-apa.

Dia (kucing) tidak takut sinar, tidak takut air.

Tidak menunjukan gejala-gejala rabies," papar Hernowo, Minggu (30/7/2023). 


Kemudian, Hernowo menambahkan, hewan peliharaan yang ditemukan mati di selokan daerah Gunungpati juga tidak perlu dikhawatirkan.

Halaman
12

Berita Terkini