Kelamin Balita Keluar Darah, Paman Bohong Kemasukan Lintah Tetnyata Pelecehan Seksual
TRIBUNJATENG.COM - Seorang paman tega melakukan pelecehan seksual terhadap keponakannya yang masih berusia 3,5 tahun.
Bahkan paman tersebut berbohong jika kelamin keponakannya kemasukan lintah.
Kisah memilukan diceritakan dokter Intan Rachmita saat menangani balita di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Dokter Intan bercerita saat magang di sebuah rumah sakit umum daerah, dirinya pernah menangani balita yang keluar darah dari kelaminnya.
"Waktu itu aku magang di salah satu rumah sakit umum daerah," ucap dokter Intan.
"Si anaknya itu tenang, dia tidak menangis, didampingi oleh ibu dan beberapa keluarganya," imbuhnya.
Balita malang tersebut lalu diperiksa di sebuah ruangan khusus, dan hanya boleh ibunya yang mendampingi.
"Kita sudah curiga ada sesuatu yang janggal, anak 3,5 tahun keluar darah dari kemaluannya," kata dokter Intan.
"Pada saat kita periksa ada keluar darah yang cukup aktif mungkin segumpalan gitu," imbuhnya.
Dokter Intan kemudian bertanya kepada ibu balita tersebut, terkait kronologi kejadiannya.
Menurut ibu balita tersebut, sebelumnya sang anak pulang dari sungai seusai bermain dengan pamannya.
Lalu sang ibu mendapati kelamin balita tersebut mengeluarkan darah.
Paman balita itu bercerita ada lintah yang masuk ke dalam kelamin bocah tersebut, kemudian ia berusaha mengeluarkannya.
"Lalu saya tanya ke ibunya, ibunya cerita anaknya pulang magrib, dari sungai yang menurut dari pengakuan anaknya dia main sama pamannya," ucap dokter Intan.
"Pamannya ini kakak dari ibunya, kata pamannya, ada lintah yang masuk ke organ kelaminnya gitu,"
"Dan kata pamannya harus dikeluarin lintahnya, lalu si anaknya nurut lah," imbuhnya.
Pihak rumah sakit kala itu merasa curiga dengan keterangan paman bocah tersebut.
Mereka menduga penyebab kelamin balita mengeluarkan darah karena tindakan pelecehan seksual.
Mendengar dugaan tersebut, ibu balita itu langsung menangis histeris.
"Ketika ibunya cerita agak mencurigakan, kita langsung mengira kemungkinan ini ada pelecehan seksual yang mungkin saja dilakukan oleh pamannya," kata dokter Intan.
"Kemudian kita kasih tahu kemungkinan ini ada kasus pelecehan, kemudian ibu itu menangis lalu kita tenangkan," imbuhnya.
Dokter Intan pun bertanya soal lintah ke balita tersebut.
Balita itu lalu menggeleng.
"Kamu lihat engga lintahnya? Lalu itu anaknya menggeleng," kata dokter Intan.
Akhirnya berdasarkan persetujuan ibu korban, pihak rumah sakit melaporkan peristiwa itu ke polres setempat.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak polres, terkuak balita tersebut memang korban pelecehan seksual pamannya sendiri.
"Lalu tiga hari kemudian, ternyata itu terbukti ada kasus pelecehan dari pamannya," ucap dokter Intan.
"Dan itu bukan cuma sekali," imbuhnya.
(*).
Diolah dari artikel TribunJakarta.com