Berita Regional

Kena Tipu Modus Tukar ATM, Penumpang Pesawat Kehilangan Saldo Rp41 Juta di Bandara Soekarno-Hatta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ATM: Aksi penipuan terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Seorang penumpang pesawat berinisial MN mengalami kerugian hingga Rp 41 juta setelah menjadi korban penipuan dengan modus tukar kartu ATM. (TRIBUNJATENG/DOK)

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Aksi penipuan terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Seorang penumpang pesawat berinisial MN mengalami kerugian hingga Rp 41 juta.

Dia menjadi korban penipuan dengan modus tukar kartu ATM.

Baca juga: Nelayan Ngaku Anggota TNI Tipu Puluhan Wanita dan Gasak Motor Korban

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Kompol Yandri Mono mengatakan, kasus ini terjadi pada Jumat (20/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

TANGKAP PELAKU: Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap pelaku penipuan di Bandara Soekarno-Hatta. (Kompas.com/Dokumentasi Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta)

"Saat itu, korban baru tiba dari Kupang menggunakan pesawat Citilink QG603 dan tengah menunggu penerbangan lanjutan ke Lampung di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta," ujar Yandri dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).

Ia melanjutkan, korban bertemu dengan dua pria yang menawarkan kerja sama bisnis elektronik dengan syarat memperlihatkan saldo rekening.

Kemudian, MN dibawa ke mesin ATM di Terminal 2 untuk memperlihatkan saldo rekeningnya itu.

“Salah satu pelaku lebih dulu memperlihatkan saldo miliknya, lalu meminta kartu ATM korban untuk mengecek saldo,” kata dia.

Saat berada di mesin ATM, korban tidak sadar bahwa kartu ATM miliknya telah ditukar dengan kartu lain yang serupa.

Korban juga sempat dibawa ke dalam mobil pelaku sebelum akhirnya diantar kembali ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak lama berselang, korban menerima notifikasi adanya transaksi mencurigakan dari rekeningnya senilai Rp 41 juta.

Karena curiga, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Usai menerima laporan, polisi pun melakukan pencarian dan menangkap satu orang pelaku.

Sementara itu, dua pelaku lainnya masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Satu pelaku kami tangkap berinisial MAZ (58) dan dua pelaku berinisial A dan M masih diburu," ujar Yandri.

Halaman
12

Berita Terkini