TRIBUNJATENG.COM, SULAWESI TENGGARA - Sekira 1 tahun 6 bulan lalu, kedua orangtua Diman tidak pernah datang lagi untuk menjenguk apalagi memberikan sesuatu kepada dia dan ketiga adiknya.
Diman pun harus menjadi bekerja keras agar ketiga adik-adiknya bisa bersekolah dan segala kebutuhan keseharian dapat terpenuhi.
Diman beserta ketiga adiknya ditinggal orangtua karena ayah dan ibunya telah menikah lagi.
Pasca kedua orangtua menikah, seakan mereka abai dan hidup sendiri-sendiri.
Bahkan Diman pun tak tahu di mana orangtua mereka tinggal.
Baca juga: Cerita Pilu Diman Penuhi Kebutuhan 3 Adiknya Tanpa Orangtua, Sehari Rp 50 Ribu Hasil Tanam Nilam
Cerita pilu diutarakan Diman, remaja usia 23 tahun, warga Kelurahan Toriki, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe.
Selama hampir dua tahun ini dia menjadi tulang punggung bagi ketiga adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ini dikarenakan kedua orangtua mereka sudah pergi dan hingga kini pun tanpa memberi kabar apapun.
Diman yang menjadi anak tertua pun harus berperan ganda agar adik-adiknya bisa sekolah dan terpenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dirinya pun rela kerja serabutan, utamanya buruh tanam nilam dengan bayaran harian Rp 50 ribu.
Kisah memilukan dialami 4 anak di Sulawesi Tenggara.
Keempatnya terlantar oleh orangtua yang sengaja meninggalkan mereka.
Ditinggal orangtuanya, kondisi empat anak itu sangat memprihatinkan.
Kisah empat bersaudara ini viral di media sosial, setelah mereka ketahuan berjuang hidup lantaran ditinggalkan orangtua di Kelurahan Toriki, Anggaberi, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Ayah dan ibu empat bersaudara tersebut telah berpisah dan hidup masing-masing dengan keluarga barunya.