TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Melalui kotak infak inilah, para kelompok atau jaringan teroris ini dapat merakit bom.
Dana hasil sumbangan warga ternyata dimanfaatkan mereka sebagai salah satu sumber dana dalam memenuhi kebutuhan perakitan bom.
Seperti yang terungkap seusai deretan aksi Densus 88 Antiteror Mabes Polri di wilayah Solo Raya.
Total ada 5 orang yang ditangkap, sebagai terduga teroris.
Kelimanya pun masih ada kaitannya dengan eksekutor bom bunuh diri di Bandung Jawa Barat.
Baca juga: Sosok S Dibalik Penangkapan Terduga Teroris Solo Raya, Murid Dr Azahari Sebagai Simpatisan ISIS
Para pelaku terorisme ternyata menyebar kotak infak untuk mencari modal membeli bahan peledak.
Ini juga dilakukan kelompok yang baru saja ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Solo Raya.
Kelompok teroris tersebut diketuai S.
Mereka ditangkap di Kabupaten Sukoharjo dan Boyolali.
Untuk mencari modal membeli bahan peledak ini, para tersangka menyebar kotak infak di area publik, termasuk di Solo Raya.
Densus 88 menyita 50 kotak infak yang bertuliskan Sahabat Langit dan Sahabat Umat.
PPID Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, uang kotak infak yang telah disebar ini dijadikan modal para tersangka teroris ini.
"Kotak-kotak sumbangan itu adalah sarana untuk mengumpulkan pendanaan mereka," ujarnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Sabtu (5/8/2023).
Selain kotak infak, ada juga barang bukti peralatan elektronik, bahan-bahan kimia, dan alat-alat yang digunakan dalam merakit bahan peledak ikut diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Baca juga: Sosok Terduga Teroris di Cemani Sukoharjo, Pak Kades: Keseharian TN Cenderung Tertutup
Sasar Mapolresta Surakarta