TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima tersangka kasus terorisme.
Para teroris itu adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan kelompok militan dan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan lima tersangka terorisme itu menargetkan melakukan pengeboman di kantor atau Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo, Jawa Tengah (Jateng).
”Berdasarkan keterangan dan penyelidikan yang kita ambil sasarannya adalah Mapolresta Surakarta ini," kata Aswin dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (4/8).
Baca juga: Wapres Tak Ingin Santri Sesat, Pemerintah akan Bina Guru dan Anak Didik Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Beli Elpiji Melon Wajib Terdaftar Mulai 2024, Hanya yang Registrasi yang akan Dilayani
Aswin menjelaskan seorang tersangka yang ditangkap adalah S alias SU.
Ia merupakan pemimpin dari lima orang yang ditangkap itu yang berperan sebagai otak sekaligus perakit bom panci.
SU sudah menyiapkan tiga bom.
Dua bom sudah diledakkan di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.
Sementara sisa satu bom direncanakan akan diledakkan di Mapolresta Solo.
"Dua dikirim ke Bandung, yang satu tinggal di sini," ujarnya.
Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada Desember 2022 menyebabkan beberapa anggota polisi luka-luka.
Sedangkan pelaku bom bunuh diri berinisial AG alias AM meninggal dunia.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan SU terlibat dalam beberapa aspek aksi teror tersebut, termasuk membantu AG alias AM dalam merakit bahan peledak serta menciptakan rangkaian elektronika (switching on/off).
SU juga bertanggung jawab mengantarkan bahan peledak yang telah diracik kepada AG alias AM dan memberikan pendanaan sebesar Rp 6 juta untuk membiayai persiapan aksi tersebut.
Adapun aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta belum dilancarkan SU karena belum mendapatkan 'pengantin'.