Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi

Beli Elpiji Melon Wajib Terdaftar Mulai 2024, Hanya yang Registrasi yang akan Dilayani

Kementerian ESDM memastikan pembelian elpiji bersubsidi mulai 2024 hanya diperuntukkan bagi konsumen yang telah terdaftar.

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Desta Leila Kartika
Warga sedang membeli gas LPG 3 Kg di salah satu pangkalan yang ada di Jalan Teratai, RT 009/RW 001, Mangkukusuman, Tegal Timur, Kota Tegal, Kamis (27/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pembelian elpiji bersubsidi mulai 2024 hanya diperuntukkan bagi konsumen yang telah terdaftar.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji.

Menurut dia, Pertamina sebagai badan usaha pelaksana diberikan waktu hingga 31 Desember 2023 untuk menyelesaikan registrasi atau pendataan pada masyarakat.

"Kami dukung Pertamina melakukan registrasi ini, dan (kebijakan) akan dijalankan tahun depan (2024), yang registrasi yang akan dilayani oleh Pertamina, semoga dapat diselesaikan tepat waktu," katanya, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/8).

Baca juga: Ulah Oknum Guru SMK di NTT, Tangan Siswa Dicelupkan ke Air Mendidih, Orangtua YAP: Kami Kecewa

Baca juga: Satu Paket Bom Sudah Disiapkan Buat Teror Mapolresta Solo, Ketua Kelompok Sedang Cari Pengantin

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Maompang Harahap menegaskan, pendataan tersebut dilakukan bukan membatasi pembeli elpiji 3 kg, melainkan untuk memastikan program elpiji bersubsidi tepat sasaran.

Menurut dia, konsumen masih bisa membeli elpiji melon di pangkalan dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga (KK).

"Dalam tahap pendataan ini tidak ada batasan pembelian elpiji 3 kg," jelasnya.

"Masyarakat dapat membeli di pangkalan atau sub penyaluran resmi Pertamina hanya perlu menunjukkan KTP atau kartu keluarga, dan apabila sudah terdata dalam sistem, maka cukup menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya," sambungnya.

Maopang menuturkan, sosialisasi terkait dengan transformasi pembelian elpiji 3 kg dengan registrasi sudah dilakukan sebanyak lima gelombang untuk 411 kabupaten/kota yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.

Per 31 Juli 2023, sekitar 6,5 juta konsumen telah melakukan transaksi dalam sistem berbasis website. "Dan pemerintah bersama Kepolisian dan Pertamina sebagai badan usaha pelaksana melakukan pengawasan, dan memberikan sanksi kepada agen pangkalan atau oknum yang melakukan pelanggaran elpiji 3 kg," bebernya.

Menyempurnakan

Pertamina Patra Niaga Lanjutkan Pencocokan Data Gelombang Kedua LPG 3 kg di 8 Kota dan Kabupaten Jawa Tengah
Pertamina Patra Niaga Lanjutkan Pencocokan Data Gelombang Kedua LPG 3 kg di 8 Kota dan Kabupaten Jawa Tengah (IST)

Maopang menyatakan, registrasi pada masyarakat yang hendak membeli elpiji melon itu juga bertujuan untuk menyempurnakan pendistribusian elpiji bersubsidi sehingga terhindar dari penyalahgunaan.

"Transaksi secara manual dalam lookbook pangkalan rawan manipulasi, sehingga tidak mampu menunjukkan profil pembeli elpiji 3 kg yang sesungguhnya. Proses pendataan dan pencocokan data pengguna yang sedang berlangsung diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut," tandasnya.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan, per 31 Juli 2023 sudah tercatat sebanyak 6,7 juta orang yang terdaftar sebagai pembeli elpiji bersubsidi. Angka tersebut diperoleh dari laporan seluruh pangkalan elpiji.

"Per 31 Juli 2023, data yang memang sudah masuk ada 6,7 juta konsumen. Jadi sebagai perbandingan transaksi harian itu ada 8,8 juta/hari, dan saat ini untuk per 31 Juli 2023 kami berhasil mendapat 6,7 juta konsumen pengguna elpiji, dan tercatat di seluruh pangkalan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved