TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali menunjukan komitmennya dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat dengan membuat rancang prototype Infantometer Digital guna meningkatkan deteksi terhadap stunting.
Inovasi tersebut dikembangkan melalui program kerja monodisiplin atau keilmuan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 2023 yang fokus terhadap penanganan stunting di Desa Klewor Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.
Pemimpin program kerja, Lintang Ichsan S menyampaikan, Tim KKN merancang dan membangun Prototype Infantometer Digital khusus bayi dengan menggunakan teknologi Esp8266 dan HC-SR 04.
Menurutnya, pengukuran tinggi badan bayi dan balita menjadi hal penting guna mendeteksi stunting sejak dini.
"Namun, banyak ibu kader posyandu yang mengalami kesulitan dalam mengukur tinggi bayi akibat bayi yang sulit diam. Oleh karena itu, kami mengembangkan Prototype Infantometer Digital yang dapat memudahkan ibu kader posyandu dalam melakukan pengukuran tinggi badan bayi secara akurat dan praktis," kata mahasiswa Sekolah Vokasi Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi tersebut dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (10/8/2023).
Dia menuturkan, kolaborasi antara keilmuan dan komunitas lokal menjadi semangat untuk memajukan kesejahteraan masyarakat terwujud dalam tindakan nyata. Melalui inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di Desa Klewor. (wid)
Baca juga: Jelang Upacara RI Ke 78, Paskribraka Blora Diberi Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Miras
Baca juga: Pusat Kajian Halal UNWAHAS Lakukan Pengabdian, Bagikan Satu Juta Sertifikat Halal Gratis Pada UMKM
Baca juga: Kepala BPBD Jateng Bergas C Penanggungan, Diusulkan Jadi Pj Bupati Kudus Bersama 2 Nama Lain
Baca juga: PT Semen Gresik Borong 2 Penghargaan Bergengsi Ajang IDEAS 2023 di Belitung