Karena bagaimanapun Ayah adalah opah yang baik untuk cucu-cucunya,” tambahnya.
“Sekali lagi mohon doanya untuk opah Ray.
Saat ini Ayah sedang dirawat oleh aku, merdi, dan keluarganya ayah, mohon doanya supaya Ayah bisa cepat sembuh,” tutupnya.
Rama Sahetapy kini sudah memilih berdamai dengan trauma masa lalu bersama sang Ayah.
"Dahulu kan waktu aku SMP itu kan keadaan di mana ayah ninggalin ibu pas lagi bangkrut-bangkrutnya.
Ibu harus berjuang sendiri untuk membayar semua karena abis ditipu.
Ibu harus biayain semua ide-idenya ayah waktu itu ibu berjuang sendiri.
Lalu ibu punya anak empat, dua orang tuli dan yang satu sudah almarhumah," kenangnya saat hadir di acara talk show TransTV.
"Aku ada rasa sangat kecewa. Cuma ibu selalu bilang ke aku, 'Bagaimana pun itu adalah ayahmu.
Itu ujian buat kita, insyaallah itu juga jadi penghapus dosa ibu, mungkin juga karena ada kesalahan ibu di masa lalu'.
Tapi ibu ngomong gitu aku malah jadi semakin 'Kok jahat banget sih?'" tambahnya.
Titik balik Rama dalam berdamai dengan Ray Sahetapy terjadi ketika sang Ayah jatuh sakit akibat diabetes.
Sang istrilah yangmendukungnya untuk merangkul sang Ayah.
Meski memiliki trauma, Rama mengaku tetap memiliki memori indah dengan ayahnya.
"Aku punya core memory sama ayah juga kok walaupun ayahhku pernah ninggalin keluarga dalam kondisi kacau balau, tapi dia pernah baik juga kok.
Aku ingat pernah main di pantai sama dia, pernah main bola bareng, gimana pun juga dia tetap ayahku," ucapnya. (*)