HUT Kemerdekaan RI

Curhat Mulyono LVRI Asal Blora: Kalau Perjuangan Zaman Sekarang Tidak Ada Uang Tidak Jalan

Penulis: ahmad mustakim
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Blora, Mulyono.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pada bulan ini, Agustus merupakan momentum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tentunya tidak lupa dengan para pejuang yang juga menjadi pahlawan saat masa itu.

Para pejuang tersebut secara sukarela dengan rasa cinta Tanah Air memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Para pejuang tersebut mungkin tidak bisa disebut satu per satu.

Bisa dari golongan sipil, polisi, hingga TNI atau para veteran pada masa itu.

Sekretaris Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Blora, Mulyono (62) mengklasifikasikan veteran itu ada 5 macam.

Baca juga: APBD Perubahan Blora Tahun 2023 Diproyeksikan Ada Kenaikan Rp 122,5 Miliar, Ini Sumbernya

"PKRl pejuang kemerdekaan RI, usia lebih dari 90 tahun, Dwikora orang Kalimantan Barat usia 80 tahun ke atas."

"Trikora Irian Barat, usia 80 tahun ke atas, Seroja veteran pembela usia 70-80 tahun."

"Dan Veteran perdamaian usia sekira 60 tahun," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (13/8/2023).

Mulyono menjelaskan, apabila veteran perdamaian itu yang dihargai bukan pangkat, tetapi perjuangannya kepada negara.

"Maka di veteran tidak ada pangkat."

"Yang paling senior perjuangannya itu PKRI, tetapi rata-rata buta huruf."

"Mereka masih pakai bambu runcing, ini banyak orang-orang Blora di Kecamatan Kunduran hingga Todanan, dimana tahun lalu dikunjungi Forkopimda," jelas Mulyono.

Dirinya berucap, mendapat 3 gelar veteran yakni dari PBB, dari negara Indonesia, dan negara yang pernah ditugaskan kepadanya.

"Saya dapat 3, yang dari luar negeri itu dari Kamboja pada 1992," ujar pria berusia 62 tahun ini.

Halaman
1234

Berita Terkini