Meski begitu, Aswin mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri terkait latar belakang DE hingga akhirnya yang bersangkutan terpapar paham radikal.
"Tapi mungkin nanti penyidik punya dokumen-dokumen yang akan membuktikan itu semua," ucapnya.
Petugas Langsir
PT KAI mengungkapkan salah satu pegawainya yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri terkait kasus terorisme berinisial DE (28) bertugas sebagai petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota.
"Bertugas di bagian operasional sebagai petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota," kata Vice President Public Relation KAI, Joni Marthinus saat dihubungi Tribun.
Dalam kesehariannya, kata Joni, DE merupakan orang yang suka berbaur dan berinteraksi dengan teman seprofesinya.
"Dalam kesehariannya, DE pembawaannya selalu berbaur dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja, dan tidak tertutup," ucapnya.
Di sisi lain, Joni mengatakan DE juga disebut tidak pernah bermasalah dalam kedinasannya.
"Dalam kedinasannya, DE selalu berdinas sesuai prosedur , tidak pernah ada masalah kedinasan. Selalu tertib dan tidak pernah meninggalkan kedinasan tanpa keterangan," jelasnya.
Lalu, bagaimana proses rekrutmen PT KAI sendiri hingga bisa meloloskan tersangka kasus terorisme tersebut?
Joni Martinus menyebut ada beberapa proses rekrutmen yang profesional yang diterapkan kepada calon pegawai. "Dalam melaksanakan proses rekruitmen guna mendapatkan karyawan yang professional, KAI telah melakukan serangkaian tahapan seleksi," kata Joni.
Joni mengatakan seleksi pertama adalah administrasi, dilanjutkan seleksi kesehatan awal, seleksi psikologi, seleksi wawancara dan seleksi kesehatan akhir.
"Wawancara diantaranya pendalaman terkait keluarga, lingkungan, nasionalisme, nilai – nilai kebangsaan dan nilai-nilai AKHLAK (Amanah – Kompeten – Harmonis – Adaptif dan Kolaborasi), serta pengetahuan tentang pancasila serta radikalisme," ucapnya.
Setelah lolos tahapan seleksi, kata Joni, calon pekerja akan menjalani program masa percobaan selama 3 bulan dengan mengikuti pelatihan Basic Development Program bekerja sama dengan Pusdikhub TNI dan menjalani program orientasi kerja," ucapnya.
"Dalam Pelatihan Basic Development tersebut, salah satu yang diajarkan adalah mengenai nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, bela negara dan nasionalisme," tuturnya. (Tribun Network/abd/wly/tribun jateng cetak)