Postingan Randy ini menjadi viral dan telah ditonton oleh lebih dari 11 juta pengguna TikTok.
Unggahannya juga mendapat ratusan ribu likes dan puluhan ribu komentar dari warganet.
Sejumlah netizen mencurigai bahwa Randy memutuskan untuk mengundurkan diri dari ASN DJP karena tekanan psikologis dalam pekerjaannya. Namun, ada juga yang mengagumi perjalanan hidupnya.
"Saya curiga tekanan psikologis di DJP tinggi bagi orang yang jujur. Benarkah, bang?" kata seorang warganet.
"Saya tidak pernah menduga bahwa Bang Koki Geprek, ternyata adalah mantan PNS Kemenkeu. Selamat dan sukses, Bang," ujar netizen lainnya.
"Saya tidak pernah menduga bahwa Bang Koki Geprek, ternyata adalah mantan PNS Kemenkeu. Selamat dan sukses, Bang," kata netizen lainnya.
"Meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk berbagi pengetahuan kepada para pengangguran agar mereka bisa bekerja adalah tindakan yang sangat mulia. Termasuk dalam amal jariyah," kata seorang warganet.
"Meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk berbagi pengetahuan kepada para pengangguran agar mereka bisa bekerja adalah tindakan yang sangat mulia. Termasuk dalam amal jariyah," ujar netizen.
"Saya sering melihat siaran langsungnya, dan ternyata Bang Koki Geprek adalah mantan PNS," kata seorang netizen.
Mengenai pendapatan dari TikTok, jumlah gaji seorang pengguna TikTok (influencer) dapat bervariasi.
Pendapatan dari fitur Creator Fund bergantung pada total tayangan video, tingkat keterlibatan konten, lokasi pengguna, dan jumlah peserta dalam program tersebut.
Hank Green, seorang TikToker, mengungkapkan bahwa ia hanya mendapatkan beberapa sen untuk setiap seribu tayangan video.
Sementara itu, delapan kreator lainnya mengungkapkan bahwa pendapatan mereka per 1.000 tayangan video berkisar antara US$ 6 hingga US$ 8 (sekitar Rp 88.000 hingga Rp 117.000).
Jumlah tayangan yang dapat dimonetisasi sering kali jauh lebih rendah, dengan nilai maksimum sekitar US$ 17 (sekitar Rp 249.000).
Beberapa influencer mengatakan bahwa pendapatan terbesar mereka berasal dari kerjasama dengan merek tertentu.