"Hampir tiga bulan (berembuk), dari proses penilaian lahan sampai sekarang itu ada 3 bulan."
"Cucu ada yang dari Bandung dan Bogor, tetapi masih satu hari sampai, yang di luar Jawa tidak ada."
"Sekalian ajang silaturahmi. Ya, semua harus ngumpul untuk mempelancar semuanya. Dilalah kami semuanya akur," ungkapnya.
Nantinya hasil UGR ini, kata dia, akan dibagikan lagi kepada 21 cucu garis keturunan Mbah Mertowiyono .
Sedangkan, untuk jumlahnya akan menyesuaikan dari hasil kesepakatan.
"Akan kami bagikan ke keluarga semua masing-masing. Semua keluarga punya porsinya masing-masing."
"Untuk kegunaanya kan tiap keluarga punya kegunaan sendiri-sendiri. Tentu kami senang (menerima UGR), kami menunggunya sudah berapa bulan."
"Proses juga melelahkan dan bukan hal yang mudah," papar dia
Terpisah, Kepala BPN Kabupaten Magelang, A Yani mengatakan, pembayaran UGR dengan penerima 21 ahli waris adalah rekor selama pembayaran UGR di wilayahnya.
Dia pun mengaku takjub dengan keguyuban para ahli waris ini.
"Ini rekor ya, saya takjub bisa seguyub ini. Biasanya untuk soal ahli waris tidak semudah ini. Tetapi, ini mereka 21 orang bisa kompak semuanya," urainya. (ndg)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sebanyak 21 Cucu Ahli Waris di Magelang Mendadak Jadi Miliader Terima UGR Tol Jogja-Bawen,