Pilpres 2024

Alasan Kenapa PPP Gulirkan Ide Duet Sandiaga-AHY di Pilpres 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga dalam acara Forum Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Mesastila Resort and Spa, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022).

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggulirkan wacana duet Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Uno dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono mengakui, partainya terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk kepentingan pilpres, satu di antaranya dengan Demokrat.

”Ya kan politisi tidak didominasi oleh satu orang. Ya mungkin Bung Awiek (Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi) yang ada di fraksi ketemu sama fraksi dari Demokrat, ketemu sama fraksi lain yang ada di komisi,” katanya, dikutip dari Kompas.id, Jumat (25/8).

Wacana duet Sandiaga dan AHY mencuat lantaran bakal calon presiden (capres) yang didukung PPP bersama PDI Perjuangan, Partai Perindo, dan Partai Hanura,

Ganjar Pranowo, hingga kini belum juga menetapkan bakal calon wakil presiden (cawapres). Padahal, PPP sudah sejak lama mengusulkan nama Sandiaga untuk menjadi calon pendamping Ganjar ke PDI Perjuangan.

Pada saat bersamaan, bakal capres yang didukung Partai Demokrat bersama Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan, juga belum menetapkan kandidat pendamping. Padahal di koalisi itu, sejumlah nama sudah diusulkan untuk menjadi bakal cawapres Anies, termasuk AHY.

Oleh karenanya, kini PPP bergerilya membuka kemungkinan lain, yakni menduetkan Sandiaga dengan AHY. ”Mungkin ada bisik-bisik politik. Mungkin lahir pemikiran-pemikiran itu. Tetapi kalau yang secara konstitusi, yang menjadi keputusan akhir, belum ada pemikiran-pemikiran itu. Tapi sekali lagi bahwa wacana itu ada, ya mungkin ada,” ucapnya.

Namun, Mardiono menyadari bahwa jika PPP dan Demokrat berkongsi, koalisi tersebut belum mampu memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Jumlah kursi parlemen yang dikuasai kedua parpol tersebut masih di bawah 20 persen, dan raihan suara mereka pada pemilu 2019 juga masih di bawah 25 persen.

Oleh karenanya, dibutuhkan amunisi suara dari partai lain untuk dapat mewujudkan duet Sandiaga-AHY. “Jadi, saling mengajak itu sudah pasti. Namanya juga lagi usaha. Namanya juga lagi berjuang,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, hingga kini PDI Perjuangan belum mengumumkan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo, meski PPP telah terang-terangan menyodorkan nama Sandiaga Uno.

Sebelumnya, Sandiaga Uno menebar manuver dengan meminta PPP mengevaluasi dukungan terhadap Ganjar. Hal itu terjadi setelah nasibnya menjadi bakal cawapres Ganjar tak kunjung mendapat kepastian.

Permintaan perihal evaluasi itu disampaikan juru bicara Sandiaga, Denny Suryo Prabowo. "Kami memberikan saran dan masukan kepada PPP agar bisa mempertimbangkan kembali kerja sama politik dengan PDIP di pilpres 2024 nanti jika Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres," ujarnya,, dalam keterangannya, Minggu (20/8).

Meski demikian, Denny meminta PPP untuk terus memperjuangkan Sandiaga menjadi bakal cawapres Ganjar, kendati belakangan ini muncul sosok lain yang tengah dipertimbangkan PDI Perjuangan, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Tentunya kami terus berikhtiar agar Bang Sandiaga Uno bisa menjadi pasangan Mas Ganjar Pranowo," ucapnya.(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Baca juga: Usai Disidak Pj Bupati Jepara, ASDP Tegaskan Tidak Calo Tiket Kapal Penyeberangan ke Karimunjawa

Baca juga: WFH Pemkot Depok Mulai Diterapkan September 2023, Moh Idris: 70 Persen Kerjanya dari Rumah

Baca juga: Kejamnya Anak Durhaka, Suruh Ibu Kandung Antar Brownies Ternyata Isinya Sabu, Tega Kamu!

Baca juga: Ngaku Pecinta Kopi? Kopi Fest Indonesia 2023 Digelar di Semarang, Ini Waktu dan Tempatnya

Berita Terkini