TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kabupaten Demak ternyata juga memiliki minum khas dawet, yaitu Dawet Ndoro Hayu yang hanya ada di Pasar Ndoro Bei ketika pagelaran seni Catur Sasangka ada setahun sekali.
Diketahui bahwa, Pemerintah Kabupaten Demak bersama Sanggar Seni Padma Baswara, bersinergi menggelar pagelaran seni dengan sebutan "Catur Sasangka", pada hari Sabtu-Minggu, 26 - 27 Agustus 2023, tang dilaksanakan di Pendopo Notobratan Kadilangu, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.
Pantauan Tribunjateng di lokasi, Dawet Ndoro Hayu yang dijajakan di Pasar Ndoro Bei, menarik perhatian masyarakat yang berkunjung, hingga terlihat banyak pengunjung mencoba minuman khas Kabupaten Demak.
Penjual Dawet Ndoro Hayu, Sofiatun mengatakan bahwa dawet ini memberikan rasa sensasi yang berbeda dari dawet lainnya, sebab racikan gula sebagai pemanis dawet berbahan baku kayu secang.
Penyajiannya kata Sofiatun, sengaja dibuat sangat menarik mencerminkan nuansa jadul.
"Menu Dawet yang saya jual ini berisi selain dawet ada kolang kaling potongan roti tawar, puding warna warni, dengan santan yang terbuat dari kelapa pilihan," kata Sofiatun, Sabtu (26/8/2023).
Dawet yang dinikmati pembeli disajikan dalam wadah mangkok yang terbuat dari batok kelapa, adapun sendok nya juga berbahan batok yang dipadukan dengan kayu sebagai pegangan.
"Untuk menambah rasa manis yang lain dari biasanya. Disini saya berikan sirup atau gula yang di buat dari bahan baku kayu secang,"ucapnya
Sementara menurut pembeli, Burhanudin bahwa dawet Ndoro Hayu ini memberikan rasa berbeda dengan dawet yang lain.
"Rasa sirupnya enak, wangi dan santannya juga gak bikin seret di tenggorokan, "kata Burhan, sembari menikmati dawet ndoro hayu.
Disisi lain, Plt Kadinparta Endah Cahyarini menyampaikan, Pasar Ndoro Bei merupakan bagian dari kegiatan Catur Sasangka yang merupakan ikhtiar merawat sejarah dan diharapkan menjadi pionir dari pelestarian budaya bangsa.
"Acara ini dikemas secara apik dalam gelaran penuh kreasi estetik sehingga dapat dinikmati oleh generasi muda. Dan diharapkan menjadi tonggak dan momentum pergerakan ekonomi kreatif di Kabupaten Demak,"kata Endah.
Endah menambahkan, Catur Sasangka merupakan inisiasi teman-teman Sanggar Padma Baswara yang menempa tunas-tunas muda khususnya seni tari yang bertujuan dapat menginspirasi.
"Bergerak dalam pelestarian budaya lokal dan pembinaan kreativitas generasi muda melalui seni dan budaya," tutupnya. (ito)
Baca juga: Keseruan Warga Wonoplumbon Mijen Kota Semarang Dalam Perlombaan Panjat Pohon Pisang
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah: Sekolah Adiwiyata Bentuk Perilaku Disiplin Anak Lewat Pendidikan Lingkungan
Baca juga: Prediksi Persib Bandung Vs RANS Nusantara Liga 1 2023 Susunan Pemain dan Live Indosiar Jam 20.00 WIB
Baca juga: BREAKING NEWS : Asap Tebal Kebakaran Lahan Ganggu Pengguna Jalan Pantura Semarang-Demak