TRIBUNJATENG.COM - Tukang becak di Solo yang viral karena mendapat Shodaqoh amplop berisi kertas koran ternyata bernama Tukiman.
Ia sudah menjadi tukang becak selama 30 tahun, dan baru kali ini menjadi korban prank orang.
Tukiman sudah menjadi tukang becak selama 30 tahun.
Ia pun membenarkan bahwa dirinya sempat diberi amplop tebal oleh pengemudi mobil.
Baca juga: Momen Semarak Agustusan, Bupati dan Forkompimda Rela Gelimpungan Saat Ikuti Lomba Tarik Tambang
Baca juga: Tim Ekspedisi Indonesia Baru Singgah di Semarang: Berbagi Derita di Zona Konflik
Disebut sedekah, amplop tebal itu ternyata isi potongan koran bekas.
Melansir dari TribunJakarta ( grup TribunJatim.com ), Tukiman kini berusia 72 tahun.
Tukiman biasanya mangkal di Puskesmas Gajahan.
Ayah satu orang anak itu mengaku penghasilan yang diperolah saat menarik becak tidak menentu.
Padahal, dirinya harus mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga di rumah.
"Kadang dapat Rp 10.000, kadang Rp 50.000. Kadang tidak pernah. Jadi tidak mesti (hasilnya)," jelas dia.
Saat itu, Tukiman yang sudah tertidur pulas di becaknya tiba-tiba dibangunkan oleh pelaku, pada Minggu (20/8/2023) dini hari.
Kemudian mereka memberikam Tukiman sebuah amplop putih yang cukup tebal.
Mereka mengatakan kepada Tukiman bahwa amplop putih yang mereka berikan sedekah dari orangtuanya.
"Kejadiannya malam Minggu. Kalau tidak salah pukul 24.00 WIB, ya pukul 01.00 WIB. Ini sedekah saya, sedekah ibu saya," ucap Tukiman.
"Perempuan dan laki-laki yang memberi amplop," kata Tukiman dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
"Saya tidur dibangunkan. Ini sedekah saya, sedekah ibu saya. Bilangnya seperti itu saat beri amplop," ucap Tukiman.
Tidak ada rasa curiga dalam diri Tukiman.
Justru, ia gugup dan gemetar karena melihat amplop yang diberikan kedua orang itu terlihat tebal.
Tukiman juga mengaku belum pernah membawa uang banyak dalam amplop.
Sehingga bingung ketika menerima amplop putih dari orang tersebut.
"Kulo pun deg-degan (saya sudah deg-degan), soalnya banyak bingung mau buat apa. Kebanyakan isinya," ungkap Tukiman.
"Saya terus terang memang belum pernah pegang uang banyak," ucapnya.
Tukiman menjelaskan untuk makan sehari-hari saja dirinya kesulitan.
Mendapatkan aplop tebal tentunya menjadi angin sebar untuk Tukiman.
"Saya saja buat makan saja uangnya pas-pasan apalagi dikasih uang banyak," tambah dia.
Tukiman kemudian membuka amplop putih yang diberikan orang bermobil tersebut.
Betapa terkejutnya Tukiman setelah melihat isi dalam amplop tersebut berupa potongan kertas koran bukannya uang.
"Saya buka amplopnya isinya kertas koran dipotong-potong. Pas saya buka amplop itu orangnya sudah pergi," terang dia.
Tukiman mengaku, kejadian yang dialaminya merupakan yang kedua kali.
Sebelumnya, Tukiman pernah terkena aksi prank sebuah amplop berisi potongan kertas koran.
"Dulu juga pernah kena prank dikasih amplop orang laki-laki dan perempuan,"
"Kejadiannya juga malam-malam. Saya pas tidur di becak dibangunkan," ungkap dia.
Bikin Resah Tidur di Warung, Ternyata Pengemis Wanita Punya Duit Jutaan
Pengemis wanita di Semarang bikin kaget Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP.
Pasalnya, pengemis tersebut memiliki duit jutaan, perhiasaan sampai beberapa buah ponsel.
Padahal, pengemis tersebut bikin resah warga karena kerap menumpang tidur di warung.
Tak hanya itu, pengemis wanita itu juga menggunakan air keran warga untuk kepentingan pribadi tanpa izin.
Pengemis wanita itu akhirnya terjaring razia di Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Dalam rekaman video yang dibagikan itu, terlihat tim Satpol PP sedang mengangkat motor ke atas mobil yang diduga milik pengemis tersebut.
Motor tersebut digunakan sebagai alat pelarian pengemis ketika akan dilakukan penertiban.
Video tersebut diunggah akun Instagram @infokejadiansemarang.new.
Akhirnya sang pengemis pasrah ketika diminta untuk naik ke dalam mobil Satpol PP Kota Semarang.
Ketika diperiksa, pelaku tertangkap membawa sejumlah uang, perhiasan seberat 7 gram, dan 7 unit ponsel.
Dalam video itu terlihat uang yang diperoleh dari hasil mengemis sudah diikat dengan rapi menggunakan karet sesuai pecahannya.
"Kerja kalean apa ?? Dagang ? Guru ? Ga maen lahhh, Ngemis dong !! Ini Baru maen Ditemukan 7 gram perhiasan dan 7 buah ponsel? Waduuuh… Tentunya demi ketertiban dan keamanan warga, Tim @satpolpp.smg dan @dinsoskotasmg mentertibkan seorang pengemis meresahkan yang mengganggu kenyamanan," isi narasi dalam keterangan unggahan @infokejadiansemarang.new.
Dalam video itu disebutkan bahwa pengemis itu dirazia lantaran kerap kali meresahkan warga.
Dalam laporan yang tertera, warga resah karena pengemis kerap kali menumpang tidur di warung.
Dikutip dari Kompas.com, Kasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang (TSPO) dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Bambang Sumedi, mengungkapkan bahwa petugas yang mengamankan pengemis tersebut adalah anggota Satpol PP Kota Semarang.
"Setelah itu berkoordinasi dengan Dinsos Kota Semarang," jelasnya, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Sosok Tukang Becak Bernasib Pilu, Rumah Terbakar saat Kerja, Rela Tak Nikah Demi Orang Tua
"Setelah kami selidiki, ternyata pengemis ini juga datang bersama suaminya," katanya.
Setelah diperiksa, petugas dari Satpol PP Kota Semarang dan Dinsos Kota Semarang mengetahui bahwa yang bersangkutan ternyata bukanlah warga Kota Semarang, melainkan warga Kabupaten Demak.
"Setelah itu kita bawa ke Among Jiwo tempat penampungan," tambahnya.
Selain itu, Dinsos Kota Semarang juga berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Demak dan mengetahui bahwa yang bersangkutan juga mendapatkan manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tukiman Si Tukang Becak Gemetar Dapat Sedekah Amplop Tebal Isinya Koran, 'Saya Buka Orangnya Pergi',