Berita Demak

Wilayah Terdampak El Nino di Demak Bertambah, BPBD: Kini Sudah Ada 62 Desa Alami Kekeringan

Penulis: Tito Isna Utama
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi kekeringan yang berada di area persawahan di Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota, Kabupatan Demak, Minggu (27/8/2023).

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Akibat musim kemarau tahun ini, berdampak kekeringan dan kesusahan air bersih kian meluas di beberapa desa wilayah Kabupaten Demak.

Kabid Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Demak, Suprapto menyampaikan, sebelumnya pihaknya hanya memperkirakan hanya 58 desa yang akan terdampak musim kemarau, namun angka tersebut mulai meningkat hingga 62 desa.

"Untuk perkiraan awal kami 58 desa, sampai saat ini berdasarkan pemantauan kami sudah ada sekira 62 desa yang mengalami kekeringan," kata Suprapto kepada Tribunjateng.com, Minggu (27/8/2023).

Dia menjelaskan, ada 5 kecamatan yang diprakirakan mengalami kekeringan.

Baca juga: Stok Tangki Air Bersih Menipis Hadapi Kemarau Tahun ini, BPBD Demak Butuh Uluran Tangan

Baca juga: Kebakaran di Desa Gajah Demak: Gudang Barang Terdampak, Dua Orang Luka Ringan

"Untuk saat ada di Kecamatan Mranggen, Dempet, Kebunagung, Wedung, dan Demak kota," ucapnya.

Kemarau panjang kata Suprato, akan berlanjut sampai Oktober 2023.

"Kalau menurut informasi, El Nino akan berlanjut hingga sekira Oktober 2023," jelasnya.

Dari beberapa kecamatan itu, lanjut dia, Kecamatan Wedung yang masuk kategori paling rawan kekeringan di tahun ini.

"Kecamatan terdampak di Kecamatan Wedung."

"Karena di sana kondisi pamsimas mulai berkurang airnya dan yang dari PDAM sudah mengalami asin," ungkapnya.

Baca juga: Pasar Ndoro Bei Sediakan Dawet Ndoro Hayu Hanya Ada di Kabupaten Demak

Baca juga: UPDATE Kebakaran di Demak: Bakar Sampah Jadi Penyebab Kebakaran Lahan Kosong di Karantengah Demak

Dengan banyaknya desa yang terdampak musim kemarau ini, BPBD Kabupaten Demak hanya bisa berharap kemarau akan cepat berakhir.

"Mudah mudah tidak terjadi seperti itu," ucapnya.

Di sisi lain, Kalakhar BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi mengatakan, pada Agustus ini, pihaknya semakin banyak mengirimkan air.

“Mulai 1 Agustus 2023 tiap hari kami mengirim air bersih."

"Sehari bisa sampai 6 atau 8 tangki air bersih,” kata Agus kepada Tribunjateng.com, Minggu (27/8/2023).

Dia menambahkan bahwa krisis air bersih paling parah dirasakan warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung.

Adapun Desa Sedo dan Desa Raji di Kecamatan Demak, kata Agus, dua desa ini telah dipasok air bersih sebanyak delapan tangki.

“Selain warga, kami juga memasok air bersih untuk sekolah,” ungkapnya. (*)

Baca juga: Cerita Pria Tusuk Kekasihnya di Indekos Pedurungan Semarang, Kondisi Korban Setengah Telanjang

Baca juga: GTO Warga Maos Cilacap Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara, Konsumsi Sabu dan Tembakau Sintesis

Baca juga: Jaga Ketahanan Energi Nasional, Nusron Wahid Edukasi UMKM Kudus untuk Dukung Peran PHE

Baca juga: Detik-detik Imam Masykur Tewas Diduga Disiksa Oknum Paspampres: Kirim Rp 50 Juta, Kalau Tidak Mati

Berita Terkini