TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Muhammad M Anwar (19) bersyukur dapat mengikuti program santripreneur yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karanganyar. 

Anwar merupakan salah satu santri dari ponpes wilayah Kecamatan Matesih. Dia kini mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai manajemen bisnis dan kewirausahaan selain belajar agama.

Remaja itu bersama puluhan peserta lainnya akan mengikuti pembelajaran selama enam bulan di salah satu sekolah bisnis yang bekerja sama dengan Baznas Karanganyar. 

"Senang, bisa menambah wawasan mengenai bisnis," katanya kepada Tribunjateng.com saat pembukaan program santripreuner di Anthurium Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (21/8/2025). 

Menurutnya dengan ilmu tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi bekal untuk turut mengelola usaha kios yang dijalankan ayahnya berupa jualan alat kebersihan dan alat tulis kantor (ATK). 

"Saya juga punya rencana untuk usaha kuliner," terangnya. 

Ketua Baznas Karanganyar, Kafindi mengungkapkan, ada 60 santri dari ponpes di wilayah Kabupaten Karanganyar yang mengikuti program ini. Pihaknya berharap dengan adanya program ini dapat menambah skill para santri. 

"Mendorong santri berkontribusi untuk perekonomian bangsa dan menjaga nilai-nilai keislaman," tuturnya.

Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengapresiasi langkah dari Baznas yang turut membantu pemda mewujudkan visi misi yakni membuka lapangan pekerjaan dan mencetak pelaku UMKM.

"Sudah digembleng di ponpes, ini ditambah digembleng (materi manajemen bisnis dan kewirausahaan) untuk bekal kedepannya lebih sukses," ungkapnya. 

Dia berharap kedepannya juga pelatihan mengenai pertanian modern bagi para generasi muda. Pasalnya Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu penyangga pangan di wilayah Jateng. (Ais).

Baca juga: Pemkot Pekalongan Minta Dukungan KSP Lanjutkan Program Permukiman Kumuh

Baca juga: Hari Pengayoman Ke-80, Kanwil Kemenkum Jateng Gaungkan Kebersamaan Melalui Lomba Tradisional

Baca juga: Kontingen Banyumas Torehkan 7 Medali dalam Peparpeda Jateng 2025