Selain areal pertanian yang dirugikan akibat saluran irigasi pengasinan kering, puluhan pemilik kolam ikan di desa setempat juga terancam gagal panen.
Semakin mengecilnya debit air di kolam, karena tidak memperoleh pasokan air.
Pemilik kolam mengalami kerugian besar ratusan ekor ikan mati akibat kekurangan air.
Kadus 3 Desa Pancasan, Muklisina Lahudin
mengatakan areal sawah di Desa Pancasan yang teraliri bendungan irigasi pengasinan sebanyak 35 hektar dari 50 hektar.
Sudah mengalami gagal tanam selama 2 kali.
Hal itu karena irigasi kering akibat tanggul jebol pada setahun lalu akibat diterjang banjir.
Dinas terkait sempat membangun tanggul namun tidak selesai, tanggul kembali diterjang banjir hingga merusak tanggul sungai datar.
Pemdes bersama petani berupaya memendung tanggul dengan karung dan bambu namun belum maksimal
"Sudah melaporkan kerusakan irigasi yang menyebabkan keringnya 50 hektar sawah di wilayah Desa Pancasan kepada Dinas Pekerjaan Umum Banyumas untuk memperbaiki kerusakan sarana irigasi tersebut agar mereka bisa segera menanam padi.
Namun hingga kini belum ada perbaikan sarana irigasi tersebut," jelasnya.
Luasan areal sawah 50 hektar sawah yang memasuki musim tanam Juli – Agustus pun gagal tanam.
Areal sawah kering dan retak-retak sementara tanaman padi berusia 30 hari layu dan mati.
Apabila kerusakan irigasi tidak segera diperbaiki luas areal sawah yang mengalami kekeringan akan bertambah.
Irigasi yang rusak tersebut merupakan sumber air andalan untuk seluruh sawah dan petani ikan di desa pancasan.