TRIBUNJATENG.COM- Baru-baru ini sebuah terapi bernama hipnoterapi menjadi tren di media sosial dan banyak digundrungi oleh masyarakat.
Saat menjalankan terapi ini dapat membuat pasien teriak histeris hingga menangis.
Lalu apa itu hipnoterapi?
Dilansir dari berbagai sumber hipnoterapi atau terapi hipnosis merupakan salah satu metode pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah psikologis, misalnya fobia dan gangguan cemas.
Hipnoterapi dilakukan dengan cara memasuki alam bawah sadar pasien untuk memberikan sugesti tertentu agar dapat membantu proses penyembuhan mental.
Terdapat banyak anggapan tentang kegunaan hipnoterapi, tetapi di dunia medis, hipnoterapi dapat dijadikan sebagai terapi alternatif atau tambahan untuk mengatasi keluhan atau masalah kesehatan tertentu.
Selain masalah fobia dan gangguan cemas terapi ini juga diperuntukan bagi seseorang yang memiliki depresi, ketergantungan rokok, alkohol, maupun obat-obatan terlarang, gangguan makan, post traumatic stress disorder, dan sexual disorder.
Hipnoterapi dapat membantu pasien untuk lebih rileks, mengurangi stres dan kecemasan, serta membantu meredakan nyeri.
Cara Kerja Hipnoterapi
Hipnoterapi dianggap menjadi bagian dari psikoterapi karena seorang hipnoterapis akan mengeksplorasi pikiran, perasaan, atau ingatan menyakitkan yang dialami pasien tetapi tersembunyi di dalam alam bawah sadarnya.
Nantinya, pasien yang sedang menjalani sesi hipnoterapi akan dibuat rileks dan fokus, sehingga terdorong untuk menceritakan ketakutan, rasa sakit, atau trauma yang dialami termasuk kapan pertama kali hal tersebut muncul.
Hipnoterapis akan memberikan sugesti tertentu kepada pasien yang bertujuan untuk merubah perilaku, kebiasaan, hingga persepsi tertentu ketika menghadapi permasalahan yang mengganggu pasien saat itu.
Namun hipnoterapi tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena bisa menimbulkan risiko seperti:
- Menciptakan ingatan palsu yang secara tidak sengaja tertanam saat sugesti diberikan
- Menyebabkan pusing, sakit kepala, serta kecemasan