TRIBUNJATENG.COM- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad merespon kabar terkini soal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menerima pinangan dari Partai Nasdem dan sekaligus memunculkan duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Menurutnya, seiring hal itu, maka koalisi yang terbangun antara Gerindra dan PKB secara otomatis berakhir.
Sebab seiring Cak Imin cawapres Anies, maka PKB otomatis telah menjalin koalisi dengan Partai Nasdem.
"Dengan dinamika yang terjadi terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerjasama politik dengan Partai Nasdem sehingga otomatis menyebabkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir atau Koalisi KKIR bubar dengan sendirinya," tutur Sufmi Dasco Ahmad dalam konferensi pers pada Jumat (1/9/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: BREAKING NEWS: FIX, Duet Anies - Cak Imin Bernama AMIN, PKB Resmi Terima Pinangan Nasdem
Baca juga: Buntut Nasdem Pinang Cak Imin Jadi Cawapres, Kader Demokrat di Jepara Copot Baliho Anies-AHY
Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Gibran: Masak?
Dasco pun menghormati keputusan PKB untuk berkoalisi dengan Nasdem.
Ia juga meminta agar PKB menjaga iklim Pemilu 2024 agar aman dan lancar.
"Pada prinsipnya, kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang agar aman dan lancar," kata Dasco.
Seperti diketahui, Cak Imin telah menerima tawaran Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh untuk menjadi cawapres Anies.
Hal ini diketahui dari rilis pers yang diterima Tribunnews.com dari Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya pada Kamis (31/9/2023).
Riefky mengatakan keputusan itu diambil usai Surya Paloh dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (29/8/2023).
Dirinya mengatakan penunjukan tersebut tanpa sepengetahuan anggota koalisi yaitu Partai Demokrat dan PKS.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Riefky.
Bahkan, Riefky menyebut bahwa penunjukan Cak Imin oleh Surya Paloh juga tanpa sepengetahuan Anies.
Ia mengatakan Anies baru tahu setelah Surya Paloh memanggilnya dan meminta agar menerima keputusannya.
Demokrat dan PKS Tahu Cak Imin Cawapres Anies dari Sudirman Said