Pilpres 2024

Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Gibran: Masak?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ketua Umum (Ketum) Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dikabarkan menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Anies Baswedan.

Kader Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P), Gibran Rakabuming Raka, mengaku belum mempercayai adanya kabar tersebut.

"Masak? Udah declare? Enggak, silahturahim kayaknya," kata Gibran, saat ditemui di Benteng Vastenberg Solo, pada Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Respons Partai Demokrat Setelah Surya Paloh Umumkan Cak Imin Cawapres Anies Baswedan: Pengkhianatan

Lanjut Wali Kota Solo itu, saat ini dirinya belum mendapatkan kabar adanya bergabung Anies Baswedan dengan Cak Imin.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat launching Gerbang Emas Nusantara di Allium Hotel Cepu, Kabupaten Blora, Rabu (9/8/2023).   (TRIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM)

"Aku tidak tau, aku di acara SIPA," katanya.

Meskipun demikian, Gibran sempat berkelakar membayangkan nama singkatan antar kedua tokoh tersebut.

"Pak Anies dan Cak Imin disingkat jadi?" canda Gibran, sambil tersenyum.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.

Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.

Halaman
12

Berita Terkini