Diketahui, PDIP berkoalisi bersama PPP, Perindo, dan Hanura.
"Model kerja sama politik seperti ini akan jauh lebih kokoh ketimbang kerja sama yang didasarkan pada politik dagang sapi," kata dia.
Said melanjutkan pihaknya menghindari model politik dagang sapi.
"Sebab karena berburu kekuasaan semata, dan akan cenderung mengabaikan suasana kebatinan publik. Angka split ticket voting sebagaimana yang tergambar pada survei Indikator Politik, Litbang Kompas dan LSI yang terbaru sangat besar," pungkas Said.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh buka suara soal nasib Koalisi
Perubahan yang diisi PKS dan Demokrat, setelah Nasdem dan PKB dikabarkan telah menjalin kesepakatan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
Paloh mengatakan sampai saat ini Koalisi Perubahan masih ada. Tapi, ia tidak tahu apakah besok masih ada atau menjadi abu-abu.
"Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada atau setengah ada, kita belum tahu juga," kata Paloh.
Paloh pun turut merespons soal potensi Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan.
Demokrat sebelumnya menyatakan kekecewaannya karena merasa dikhianati atas kesepakatan sepihak antara Nasdem-PKB yang mengusung Anies-Cak Imin.
Kesepakatan itu menurut Demokrat, tanpa melibatkan anggota Koalisi Perubahan yang lain.
Menyikapi hal itu, Surya Paloh merasa tidak masalah dengan apapun keputusan yang diambil Demokrat. Apa yang diputuskan Demokrat, akan dihormati oleh Nasdem
"Apa yang terbaik bagi demokrat pasti dihormati oleh NasDem itu sikap yang paling mendasar," ungkapnya.
(Tribun Network/dan/den/fer/wly)