Berita Semarang

Dampak Kemarau dan El Nino Membuat Jateng Alami Defisit Beras 324 Ribu Ton

Penulis: budi susanto
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani padi tengah mengecek areal persawahan - Jateng alami defisit beras, di mana stok beras yang ada hanya di angka 206 ribu ton lebih.

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jateng alami defisit beras, di mana stok beras yang ada hanya di angka 206 ribu ton lebih.

Sementara kebutuhan beras di Jateng mencapai 324 ribu ton.

Alhasil terjadi defisit beras di Jateng uang mencapai 118 ribu ton lebih.

Menurut Kepala Dishanpan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, kekurangan tersebut diambil dari stok beras yang ada di Bulog.

Ia mengatakan defisit beras di Jateng terjadi pada awal September.

Pasalnya pada Agustus, ketersediaan beras di Jateng masih surplus di angka 1,7 juta ton.

“Panen pada Maret juga cukup yang mencapai 1,4 juta ton dan panen Juli - Juni mencapai 1,8 juta ton beras,” paparnya, Sabtu (2/9/2023).

Dipaparkannya, defisit beras di Jateng disebabkan musim kemarau kerena El Nino.

Kondisi tersebut mengakibatkan sawah mengering dan produksi padi menurun.

“Hal tersebut membuat harga beras di pasaran naik, ditambah lagi adanya perdagangan beras oleh tengkulak besar yang mengakibatkan harga beras tak terkendali,” katanya.

Dyah berujar untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Pemprov Jateng berusaha untuk memotong rantai tengkulak.

Hal tersebut juga dibarengi penataan perdagangan beras di wilayah Jateng.

Bahkan Dishanpan Provinsi Jateng telah melaksanakan program pangan murah dan subsidi transportasi untuk pengiriman produk pertanian.

“Gerakan tersebut sudah kami laksanakan 380 kali dan akan berlanjut ke depannya,” tambahnya.(*)

Berita Terkini