Hal itu pula yang membuatnya mengenal Truong Bang, ayah dari salah satu murid yang bernama Tieu Vu.
Tuan Truong Bang adalah CEO sebuah perusahaan besar, selain sukses dan kaya raya, ia juga mempunyai paras yang tampan, menarik, gagah, serta memancarkan aura maskulin.
Sejak pertama kali mereka bertemu dan berinteraksi, Chu Anh sangat mengagumi pria itu, namun ia masih tahu cara menahan diri, ia paham bahwa pria itu adalah pria yang sudah menikah, jadi ia tidak melakukan apa pun yang melampaui batas.
Meskipun demikian, Chu Anh tetap rutin menginformasikan perkembangan pendidikan muridnya kepada Truong Bang, hal itu pula yang membuat keduanya pun semakin dekat.
Bersamaan dengan itu, Chu Anh menerima telepon dari ayahnya di kampung halamannya yang memintanya untuk mengirimkan uang sebesar 50 ribu yuan (sekitar Rp 100 juta) untuk melunasi utangnya.
Sebelumnya, sang ayah meminjam uang untuk berbisnis namun akhirnya merugi, kini ia tak punya pilihan lain sehingga meminta bantuan putrinya.
Sebagai seorangĀ guruĀ dari pedesaan yang bekerja di kota, Chu Anh juga menghadapi banyak kesulitan.
Gajinya hanya cukup untuk menutupi biaya hidup, sedikit tambahan untuk ditabung,ia tak memiliki uang sebanyak itu untuk membantu ayahnya membayar utang.
Meski begitu, ia tak tega melihat ayahnya hidup sengsara karena terlilit hutang.
Chu Anh hanya bisa menghibur ayahnya, mengatakan bahwa ia akan berusaha mencari jalan.
Setelah berpikir beberapa saat, Chu Anh tiba-tiba teringat Truong Bang.
Ia berpikir jika ia bisa membina hubungan baik dengan pria ini, maka masalah uangnya pasti bisa terselesaikan.
Berangkat dari situ, Chu Anh segera menggunakan kesulitannya untuk menghubungi Truong Bang dan memintanya untuk bertemu dan berbicara.
Setelah mengobrol, Chu Anh mengetahui lebih banyak bahwa hubungan Truong Bang dengan istrinya Vuong My tidak baik hingga berniat bercerai.
Mengetahui hal itu, Chu Anh pun berpikir bahwa ini adalah kesempatan baginya untuk datang kepada pria yang selama ini ia cintai diam-diam.