Berita Kudus

Tangis Pilu Supriadi Gantikan Putrinya Wisuda di Umku Kudus, Diyah Meninggal Karena Autoimun

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Umku Dr Ns Rusnoto memberikan ijazah gelar sarjana S1 Keperawatan kepada almarhum Diyah Putri Rahayu Utami yang diwakilkan oleh orangtua Supriadi dan Siti Rukhayah dalam prosesi wisuda ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku), Kamis (7/9/2023) di gedung Crystal Building.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kisah pilu dialami pasangan Supriadi dan Siti Rukhayah saat prosesi wisuda  ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku).

Wisuda yang berlangsung pada, Kamis (7/9/2023) di gedung Crystal Building seharusnya diwarnai tangis bahagia.

Namun tidak demikian Supriadi dan Siti Rukhayah justru naik ke atas panggung untuk menerima ijazah putrinya, Diyah Putri Rahayu Utami.

Diyah meninggal dunia setelah melawan sakit sebelum sempat diwisuda,

Diyah Putri Rahayu Utami merupakan putri bungsu dari pasangan Supriadi dan Siti Rukhayah.

Dia merupakan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kudus Program Studi S1 Keperawatan asal Kragan, Kabupaten Rembang.

Diyah tutup usia setelah melawan sakit Guillain-Barre Syndrome (GBS) atau penyakit autoimun pada 8 Februari 2023. 

Ayahanda Diyah, Supriadi dan Siti Rukhayah datang langsung ke Kabupaten Kudus untuk menggantikan putri tercintanya mengikuti prosesi wisuda dan penerimaan ijazah S1 Keperawatan.

Momen penyerahan ijazah kepada orangtua Diyah berlangsung haru.

Supriadi dan Siti Rukhayah tak mampu membendung air mata yang jatuh di hadapan ribuan pasang mata. 

Supriadi menceritakan, Diyah Putri Rahayu Utami merupakan putri bungsunya yang kini seharusnya berusia 22 tahun. 

Putrinya dikenal sebagai sosok yang ulet, disiplin, dan gigih dalam menjalankan setiap aktivitas dan menggapai cita-cita. 

Selain itu juga dikenal sebagai sosok yang murah hati, dan suka menolong teman-temannya yang membutuhkan.

Supriadi menyatakan, putri bungsunya itu mempunyai cita-cita ingin menjadi Polwan dalam rangka membanggakan ayahanda sebagai Purnawirawan Polri.

Diyah pun terjun lebih dahulu ke pendidikan S1 Keperawatan di Umku untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan. 

"Kami orangtua sudah diberi tahu soal tugas akhir (skripsi) yang sudah dikerjakan."

"Saat itu memang tidak ada keluhan dan tidak pernah mengeluh sama sekali soal kesehatan."

"Jadi kami semua enggak menyangka akhirnya bakal seperti ini," terangnya.

Ibunda Diyah, Siti Rukhayah meneruskan, pada 15 Januari 2023, putrinya sempat pamit kepada orangtua untuk mengurus keperluan pernikahan bersama calon suaminya di Surabaya. 

Keberangkatan Diyah dalam kondisi baik-baik saja tanpa menunjukkan keluhan apapun.

Tiba-tiba, keluarga mendapatkan kabar bahwa putrinya jatuh dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Dari kabar tersebut, dokter mendiagnosa bahwa putri saya terkena penyakit autoimun. Setelah itu kondisi semakin menurun, harus dimasukkan ke ICU sampai 22 hari, dan akhirnya meninggal pada 8 Februari," ujarnya. 

Siti Rukhayah menyebut, orangtua sangat bangga atas berbagai hal yang melekat pada diri putri bungsunya.

Mulai dari sifat gemar membantu orang, aktif dalam segala hal positif, energik, teratur dalam menata hidup, dan berbakti kepada orangtua. 

Dia berharap, putrinya bisa melihat betapa banyaknya orang-orang yang menyayanginya. Mulai dari keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengenalnya semasa hidup. 

"Kami mengapresiasi atas penghargaan gelar sarjana yang diberikan Umku kepada putri saya. Dengan bangga kami terima ijazah ini untuk kami dedikasikan kepada putri kami," tuturnya.

Rektor Umku, Dr. Ns. Rusnoto menyampaikan, apresiasi universitas diberikan kepada dua wisudawan yang tutup usia pada momentum wisuda tahun ini. 

Pertama gelar sarjana (S1) Keperawatan diberikan kepada Diyah Putri Rahayu Utami. Kedua diberikan kepada Siti Chotimah dengan gelar yang serupa.

Kedua mahasiswi asal Rembang tersebut harus tutup usia terlebih dahulu sebelum pelaksanaan wisuda karena sakit. 

Pihak universitas pun tetap memberikan hak ijazah berupa gelar S1 kepada Diyah Putri Rahayu Utami dan Siti Chotimah. 

"Kami tetap berikan ijazah yang menjadi hak kedua almarhumah. Kami sudah nyatakan selesai studi keduanya. Alhamdulillah orangtua Diyah bisa datang langsung mengikuti prosesi wisuda," terangnya. (Sam)

Berita Terkini