"Mencuci dengan mesin cuci, membilasnya dengan air mengalir, ini harus paham dulu bahwa mensucikan baju dari kena najis uru sebetulnya sangat sederhana," terang Buya Yahya.
"Tidak seruwet yang dibayangkan oleh ibu-ibu di kampung, mengguyurinya tidak harus tiga kali, kadang-kadang kan ada mengguyurnya tiga kali penuh dibuang lagi, penuh dibuang lagi, sudah begitu suaminya tidak mau membantu apalagi nimba repotlah dia," sambung Buya Yahya.
Buya Yahya pun menjelaskan cara membersihkan dan mensucikan kain yang terkena najis yang pertama harus diperhatikan yakni najis itu musti ada bentuknya atau tidak di dalam baju tersebut.
Kalau ada bentuknya tolong diambil supaya nanti tidak menyebar kemana-mana.
Kemudian, setelah itu kita harus tahu air yang kita gunakan itu air yang banyak atau sedikit.
Air yang banyak itu adalah air yang mencapai dua kullah atau kurang lebihnya 216 liter.
Beda kalau kita mencuci baju di kolam atau di danau, bahkan sungai bebas, terserah mau diguyurkan atau dicelupkan sama, karena airnya banyak.
"Kalau airnya banyak nggak ada masalah baju yang terkena najis anda masukkan ke sungai, lalu anda bersihkan, anda angkat asalkan tidak ada sisa-sisa najisnya maka itu sudah suci kalau airnya banyak," terang Buya Yahya.
Tapi kalau airnya sedikit dan tidak sampai dua kullah bagaimana?
Misalnya kita hanya memiliki air yang sesuai ukuran ember timba.
"Maka ingat jika airnya sedikit, maka jangan salah baju jangan dimasukkan ke dalam air, tapi hendaknya airnya yang datang," jelasnya.
Lantas bagaimana dengan mencuci di mesin cuci?
"Artinya kalau anda mencuci di mesin cuci biarkan baju dahulu, masukkan ke mesin cuci, baru air didatangkan, jadi air dimasukkan," tambahnya.
"Kemudian untuk menjadikan air itu suci cukup yang penting airnya menggenang, menjangkau semua baju, kemudian digoyang-goyang sedikit, lalu diambil bajunya asalkan najisnya sudah tidak ada maka baju ini sudah suci," jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga menambahkan biarpun ternyata airnya berubah warna, maka dibuang saja.