Berita Sukoharjo

Kabar Duka 8.002 Jiwa Terdampak Kemarau Panjang di Sukoharjo, 12 Desa Andalkan Droping Air Bersih

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Kekeringan dan krisis air bersih.

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Warga di 12 desa yang tersebar di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Sukoharjo harus merasakan susahnya memperoleh air bersih untuk mencukupi kebutuhan harian mereka.

Dari 12 desa tersebut, total ada sekira 8.002 jiwa yang terdampak.

Warga berharap, musim kemarau ini cepat berlalu dan musim penghujan dapat segera datang.

Ya, kemarau panjang tahun ini sangat dirasakan ribuan warga di Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Kompak! Bupati dan Wakil Sidak Proyek Taman Budaya-GOR Tipe B di Kelurahan Gayam Sukoharjo

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Bersama Bulog Surakarta Salurkan Beras Bantuan, Jadi Kabupaten Pertama di Solo Raya

Mereka harus mengandalkan dropping air bersih dari BPBD dan relawan karena air sumur yang biasa mereka gunakan tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukoharjo ada 8.002 jiwa yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau pada tahun ini.

Mereka tersebar di 12 desa di 3 kecamatan.

"Ada 3 kecamatan yang terdampak kekeringan."

"Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari."

"Warga yang terdampak ada 8.002 jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Ari menyampaikan, sebenarnya sumber air bersih yang biasa digunakan warga masih ada.

Tetapi, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Kecelakaan di Sukoharjo Mobil Panther Terjun Ke Sungai 1 Orang Tewas

Baca juga: Gowes Jumat Pagi Bupati Sukoharjo Pekan Ini Dilaksanakan di Tawangsari

"Sumber air ada tapi sedikit banget."

"Jadi kurang (untuk digunakan sehari-hari)."

"Bukan kering kerontang dua hari sekali masih bisa digunakan," ungkap dia.

Halaman
12

Berita Terkini