Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Cecil yang Sukses Berjualan Roti

Penulis: Ardianti WS
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Cecil yang Sukses Berjualan Roti

Kali ini kelakuan Cecil sudah keterlaluan. Mamanya sedih sekali.

Dihabiskannya dua puluh satu saputangan untuk mengeringkan air matanya.

Papanya marah sekali, wajahnya berubah semerah apel.

Diomelinya Cecil lebih setengah jam.

Tapi Cecil tidak mendengarkan. Pikirannya menerawang.

Akhirnya, ketika omelan Papa selesai, Cecil Naga berkata, "Papa tidak perlu cemas. Hidup kita segera membaik. Tunggu, tidak akan lama lagi."

"Bagaimana mungkin?" Papa kembali meraung, warna mukanya merah padam, seperti buah prem.

"Kau tidak pernah berbuat sesuatu. Kecuali malasmalasan, baca komik, dan bikin rumah pondok kita terbakar!"

Cecil menjawab, "Untuk sementara, Pap dan Mam tinggal di rumah Bibi Lusi.

Aku sudah punya rencana. Sebentar lagi aku punya pekerjaan yang luar biasa."

Kali ini Cecil benar-benar memiliki rencana.

Ketika meringkuk di kolam mendinginkan ekornya, ia melihat antrian panjang pembeli di depan kios hamburger Sid Rubah.

Mereka jengkel karena Sid Rubah bekerja lamban.

Hamburger pesanan mereka tidak segera matang.

Melihat antrean itu, Cecil mendapat gagasan.

Halaman
1234

Berita Terkini