"Secara pribadi Abdullah tadi sudah menyampaikan permohonan maaf dan dia menyesali perbuatannya dan tentunya ini menjadi pembelajaran buat kami dan ini tidak lagi di lapangan," tambahnya.
Dimaki Monyet
Kala itu polisi tersebut bertanya apakah suami Fenderlita sudah memperpanjang STNK.
"Suami jawab "sudah" (ternyata yg baru diperpanjang adalah stnk mobil, yg motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan sim & stnk,"
"Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikitpun, nada bicaranya juga tidak meninggi. Kemudian pak pol arahkan motor untuk naik ke trotoar," ceritanya.
Pengendara motor meminta keringanan polisi untuk membiarkannya dulu mengantar pesanan roti ke pelanggan.
Suami Fenderlita pun mengaku bakal kembali lagi ke tempat polisi tersebut setelah mengantar pesanan.
Pasalnya roti yang dipesan pelanggan ke suami Fenderlita bakal dimakan tepat pukul 08:00 WIB untuk acara kantor.
Namun saat itu polisi tersebut tak mengizinkannya.
Polisi itu malah berbicara kasar sambil memaki.
"Pak pol tidak mengizinkannya dengan terus mengeluarkan kata-kata kasar, entah di pikirannya suami saya mencari alasan untuk kabur atau gimana,"
"Namun pesanan roti memang harus sampai ke pelanggan jam 8 karena acara kantor," ujarnya.
Fenderlita menyesalkan ucapan polisi tersebut kepada suaminya.
Fenderlita melampirkan video yang menjadi bukti polisi tersebut berkata kasar bahkan memaki.
"Kurang ngajar lu dari tadi," kata polisi.
"Iya pak saya anter (pesanan) dulu, entar balik lagi," jawab suami Fenderlita.
"SIM mu ada?" tanya polisi.
"Ada pak," ujar suami Fenderlita.
"Mana sini patahin entar, monyet lu dari tadi lu," ujar polisi dengan suara meninggi.
"Iya pak iya, " jawab suami Fenderlita pasrah. (TribunJakarta.com)