TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman menantikan kontribusi Prof Pulung Nurtantio Andono, yang baru saja dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
Dia menilai, pengukuhan Prof Pulung menjadi bagian sejarah penting bagi Kota Semarang.
Dia menyebut setidaknya ada dua alasan pengangkatan Prof Pulung menjadi hal yang penting.
Baca juga: Jurnalis MotoGP Bocorkan Nasib Pembalap Indonesia Mario Aji, Naik Kelas ke Moto2 Gantikan Ai Ogura
Pertama, sebut dia, Prof Pulung memfokuskan studi aplikasi Artificial Intelligence atau AI.
Menurutnya, ini sebuah ilmu baru yang masih langka dikuasai oleh orang Indonesia.
"Masa depan peradaban umat manusia akan banyak ditentukan oleh AI, termasuk dalam mengatasi berbagai persoalan termasuk konservasi lingkungan sebagaimana yang didalami oleh Profesor Pulung," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Kedua, sambung dia, Prof Pulung meraih gelar tertinggi akademis di usia sangat muda, yakni 40 tahun.
Ini memperlihatkan munculnya suatu generasi baru saintis Indonesia yang menguasai bidang-bidang baru dalam hal ini AI, yang akan sangat membantu kemajuan negeri ini di masa depan.
Aplikasi AI pada masa depan akan bisa membantu mendorong efisiensi birokrasi, mengentaskan kemiskinan, hingga mendorong peningkatan kualitas pendidikan.
Baca juga: Ai Ogura Tinggalkan Honda Team Asia, Terbuka Peluang Mario Aji Naik Kelas ke Moto2
"Indonesia perlu lebih banyak saintis dalam bidang AI. Profesor Pulung adalah teladan bagi generasi muda Indonesia," ucap Andy Budiman yang merupakan Calon Anggota DPR RI dari PSI untuk Daerah Pemilihan Jateng I.
Pihaknya menunggu kontribusi lebih banyak dari Prof Pulung untuk mengembangkan AI agar diaplikasikan untuk membantu Indonesia dalam menjawab tantangan zaman.
Andy Budiman diketahui hadir langsung pada acara pengukuhan Prof Pulung dengan ditemani oleh Dhohir Farisi, suami dari tokoh perempuan NU Yenny Wahid, yang juga merupakan sahabat Prof Pulung. (eyf)