Kebakaran TPA Jatibarang Semarang

Kebakaran Lagi-lagi Melanda TPA Jatibarang Semarang, 3 Sapi Warga Mati Terbakar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebakaran kembali melanda TPA Jatibarang Semarang.

Sebelumnya, TPA Jatibarang terbakar pada Senin (22/9/2023) lalu.

Kali ini, kebakaran terjadi di area kandang sapi yang berada di utara. Lokasinya di Zona 3 utara jalan, atau 100 meter dari gapura TPA Jatibarang.

Baca juga: BREAKING NEWS: TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Beberapa Sapi Luka Bakar

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sampah di TPA Jatibarang Semarang, Jumat (22/9/2023)

Kabid Operasional dan Penyelamatan Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Untung Sugiono mengatakan kebakaran terjadi sekira pukul 13:06 WIB.

"Tadi waktu ditengok sudah ada asap mengepul, " kata Untung di lokasi, Jumat (22/9/2023).

Kebakaran ini merupakan titik baru.

Besarnya kobaran api membuat kandang sapi milik warga ikut terbakar. 

Untung belum mengetahui penyebab pasti kebakaran di lahan seluas 0,5 hektar ini.

"Sekitar setengah hektar lahan yang terbakar. Untuk penyebab kita belum tahu pasti. Kemungkinan karena gas meta kimia," imbuhnya.

Pantauan di lokasi, 8 mobil damkar dikerahkan. Hingga pukul 15:30 WIB, petugas damkar dibantu kepolisian masih berjibaku memadamkan api.

Pemilik kandang, Nur Rohim (39) mengaku kaget saat mendengar kandang sapi miliknya terbakar.

Ia mengatakan, dirinya tengah mencari rumput saat kebakaran terjadi.

"Kurang tahu, waktu itu aku lagi merumput. Tiba-tiba dapat kabar kandangnya terbakar," kata Rohim di lokasi.

Seekor anak sapi mengalami luka bakar saat kebakaran TPA Jatibarang Semarang pada 22 September 2023. (istimewa)

Kebakaran ini membuat 2 sapi miliknya mati terpanggang. Sementara, 1 sapi lain yang terpanggang bukan miliknya.

"Punya saya yang mati 2. Yang 1 bukan punya saya," imbuhnya.

Nur Rohim pun harus merugi sekira Rp 5 juta.

"Sapinya pedet (masih kecil). Kerugian kandang ditambah sapi sekitar 5 juta-an," ujarnya.

 

Berita Terkini