TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Universitas Jenderal Soedirman bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas melakukan upaya deteksi dini penyalahgunaan narkotika di lingkungan kampus.
Wujud kerjasama tersebut ditandai dengan dibentuknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Narkoba Muda Bersinar (Bersih Narkoba).
UKM Anti Narkotika Unsoed menjadi satu-satunya UKM anti narkotika di Banyumas.
Baca juga: Soroti Maraknya Kasus Narkoba di Blora, DPRD Minta BNNK Segera Didirikan
Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr. Norman Arie Prayogo mengatakan kerjasama ini untuk mencipatakan lingkungan kampus yang nyaman.
"Harapannya kami justru kalau memang ada maka dapat menemukan yang positif. Karena narkoba ini seperti flu yang dapat mempengaruhi yang lain," ujarnya saat konferensi pers, kepada Tribunjateng.com, Jumat (22/9/2023).
Oleh karena itu nantinya perlu melakukan deteksi dini dengan mengambil random sampling di masing-masing fakultas.
"Kalau ada yang positif akan direhabilitasi BNN. Begitu positif akan kita buatkan SK skorsing satu semester. Setelah itu kita lihat bagaimana BNN melihat apakah perlu lanjut atau tidak," jelasnya.
Sementara itu Sub Koordinator Pencegahan BNNK Banyumas, Wicky Sri Erlangga yang juga pelaksana harian kepala BNN Banyumas mengatakan telah bersinergi dengan institusi pendidikan agar mencipatakan lingkungan bebas narkoba.
BNN Provinsi telah bekerjasama dengan 7 universitas termasuk Unsoed.
"Latarbelakangnya memang pernah ada mahasiswa yang kena di hotel. Pernah juga kita razia ada mahasiswa yang menanem ganja di pot, Prosentasenya sedikit tapi tetap ada dan harus diantisipasi," ungkapnya.
Adapun kegiatan tes urine di Unsoed sudah dilaksakan kepada 57 sampel dari perwakilan UKM dengan hasil semua negatif.
Kegiatan ini nantinya akan berlanjut di masing-masing fakultas dengan metode yang tidak biasa.
Misalnya menyasar ke kost-kostan sekitar kampus.
Ketua UKM Muda Bersinar (Bersih narkoba) Unsoed, Muhammad Raja mengatakan akan melakukan kegiatan preventif.
Contohnya adalah kegiatannya sosialiasi dan seminar edukasi napza.
"Ajang perlombaan penolakan Napza. Random sampling dan akan kita giatkan 24 random sampling dalam satu bulan," katanya. (jti)