Tiga ekor sapi mati terbakar.
Ita, sapaannya, mengatakan, belum diketahui penyebab pasti kejadian kebakaran kali ini.
Dia menduga, kemungkinan ada putung rokok yang menyebabkan kebakaran.
Oleh karena itu, dia meminta SOP keluar masuk TPA lebih diperketat. DLH harus tegas dan melakukan pemeriksaan setiap orang yang masuk TPA.
Dipastikan, orang tidak membawa rokok saat memasuki TPA.
"Mungkin (ada yang) buang putung rokok. Kondisi kaya gini rawan kebakaran. Padahal, sudah ada peringatan larangan merokok," ujar Ita di lokasi kejadian.
Dia juga meminta DLH menganggarkam CCTV untuk mengetahui pergerakan setiap orang yang datang serta mengetahui kondisi TPA.
Lebih lanjut, Ita mengatakan, delapan armada dikerahkan untuk memadamkan api di TPA Jatibarang. Damkar dibantu DLH, Perkim, dan TNI Polri.
"Di sini tidak ada gas methan, jadi disiram, api dipadamkan, bisa langsung padam," terangnya.
Di sisi lain, kebakaran di TPA Jatibarang yang terjadi pada Senin (18/9) lalu hingga kini masih proses pendinginan. Pemerintah Kota Semarang masih menunggu bantuan water bombing dari BNPB yang masih digunanakan di Kota Solo.
"Kami masih butuh (water bombing) karena itu efektif. Saat ini kami masih menunggu adanya bantuan tersebut," terangnya. (eyf)