TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Posko Relawan Bolone Mase Kota Solo yang berada di Jalan Pakel Nomor 48 Sumber, Banjarsari dengan mengusung tagline Gibran Sak Dadine (GSD) diresmikan, Selasa (26/9/2023).
Ketua Koordinator Nasional Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso mengungkapkan, ini merupakan relawan yang beberapa waktu lalu melakukan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai Bacapres 2024.
"Sementara ini posko Bolone Mase satu ini, Solo baru satu. Temen-teman di Kota Surakarta saya ndak tahu, karena ada beberapa relawan yang masuk ke organ Bolone Mase, ini apakah mereka akan buka posko sendiri-sendiri atau nanti suatu saat akan berdiri dalam satu posko tersendiri," ucapnya usai peresmian.
Kuat mengungkapkan, terkait penyebaran di beberapa daerah relawan ini sebelumnya hanya terkonsentrasi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.
"Pasca kita deklarasi itu justru banyak kota dan provinsi di luar Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY itu minta deklarasi, tetapi dengan nama mirip Bolone Mase tapi ala lokalitas mereka sendiri atas nama budaya, bahasa, dan sebagainya," jelasnya.
Dia mencontohkan, kalau di Jawa Barat memakai nama Balad Gibran, kalau di Nusantara Tenggara Barat (NTB), rencana mau pake nama Semeton Gibran.
"Tetapi intinya dari nama-nama itu tetap temannya Mas Gibran," kata Kuat.
Ikhwal seberapa besar gerakan ini di luar Jawa, Kuat menuturkan, di hari yang sama ada konsolidasi di Kalimantan Tengah dan Sulawesi.
"Ini hampir semua provinsi teman-teman relawan mase ini gerak di semua provinsi di Indonesia. Undangan dari mulai Aceh, Sumut, NTB, dan NTT. Banyak sekali. itu belum yang di Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Bahkan, DKI dan Banten," ungkapnya.
Arah Gerakan Bolone Mase
Kuat mengungkapkan, pengertian Gibran Sak Dadine, yakni dulu waktu Pilkada 2020, GSD Bolone Mase yang memperjuangkan dengan tulus dan lahir batin agar Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Surakarta.
Soal ke mana arah tagline Gibran Sak Dadine, Kuat menjelaskan, tujuannya yakni mendorong Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin nasional di 2024.
"Ya, kita memang arahnya ke situ (Cawapres 2024). Mendorong Mas Gibran jadi pemimpin nasional, salah satunya menjadi cawapres," ungkapnya.
Sementara itu, terkait adanya permohonan di Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas minimal umur cawapres yakni 35 tahun, Kuat menilai itu bukan ranah dia.
"MK, biarkan berjalan itu bukan ranah kami, itu ranah yudikatif. Kita hanya menyuarakan, mendorong. Kebutuhan ke depan soal gabungan atau pemimpin muda, kita selalu gerokan di mana-mana. Bahkan itu disambut oleh OKP (organisasi kepemudaan), dan ormas yang berbasis anak muda," tandasnya. (*)
Baca juga: Total Capai Rp 215 Juta, 43 Pelajar Terima Beasiswa Dari BRI Blora
Baca juga: MK Pelajar SMP di Cilacap Aniaya Adik Kelas Secara Brutal, Pelaku: Pisahken Aing Gelut Kabehan
Baca juga: Wisuda Itesa Muhammadiyah Semarang, Rektor Minta Mahasiswa Tetap Jaga Etika di Dunia Kerja
Baca juga: APBD Perubahan 2023 Disahkan, Tak Alami Defisit tapi Ada Sejumlah Pergeseran