TRIBUNJATENG.COM – Bocah 9 tahun tewas usai makan daging anjing di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelum tewas, bocah 9 tahun tersebut sempat mengeluhkan sakit perut hingga mengalami demam tinggi.
Sedangkan 10 orang lainnya yang ikut mengonsumsi daging anjing itu mengalami keracunan hingga harus dibawa ke Puskesmas.
Baca juga: Bocah SD Meninggal Setelah Makan Daging Anjing Mati
Ternyata, sakit perut yang dirasaka bocah SD itu bermula dari korban mengonsumsi daging anjing bakar.
Tak berselang lama, sang bocah mengalami demam tinggi hingga berkali-kali ke toilet karena diare.
Anak berinisial VPO (9), siswa SD asal Kampung Borokapa, Dusun IV Maurole, Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia karena diduga mengonsumsi daging anjing bakar.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Sikka Ipda Heru Sutaban menerangkan, berdasarkan penuturan KL (56), keluarga korban, kejadian berawal ketika salah satu anggota keluarga mereka,
AK (69), datang membawa daging anjing yang sudah dibakar ke rumahnya pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 22.00 Wita.
KL, korban, bersama beberapa anggota keluarga di dalam rumah kemudian mengonsumsi daging tersebut.
Keesokan harinya, Sabtu (23/9/2023), korban mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Kedoboro.
Sepulang sekolah, korban sempat mengeluh sakit perut.
Pada Minggu pagi, korban mengalami muntah dan menceret serta demam tinggi.
"Sekitar pukul 16.00 Wita korban dibawa ke Puskesmas Maurole untuk mendapatkan perawatan medis. Pada pukul 21.00 Wita korban dinyatakan meninggal," ujar Heru saat dihubungi, Rabu (27/9/2023).
Sementara itu, AK mengaku anjing tersebut merupakan milik PP (73).
Ia dan saudaranya, FRN (33), kemudian membakar anjing tersebut.